Cegah Meluasnya Area Penularan, Perketat Perbatasan Jelang Puasa

Cegah Meluasnya Area Penularan, Perketat Perbatasan Jelang Puasa

*FGD Bersama Satgas Covid-19 Babel -- PANGKALPINANG - Satgas Covid-19 Bangka Belitung (Babel) menyambangi Graha Pena Babel Pos, Senin (22/3). Dalam FGD pada program Bingkai Graha Pena, Kepala BNPB, Mikron Antariksa dan Juru Bicara Covid-19, Andi Budi Prayitno menjabarkan perkembangan Covid-19 di Babel. Saat diwawancarai Pemred Babel Pos, Bardian, Mikron mengatakan untuk pengendalian Covid-19 ada beberapa hal yang diangkat di tahun 2021 ini. Penerapan prokes mengacu Perda, kebijakan nasional, dan pemberlakuan pembatasan masyarakat. \"Virus ini sudah tertahan tidak menyebar secara luas. Kita mengadopsi itu dan kita ada posko bersama TNI dengan nama Tegap Mandiri. Penerapannya sangat signifikan, kita adopsi di Babel mengedepankan lokal wisdom, gotong royong dari tahapan yang kita lalui menghasilkan masyarakat yang sadar. Pembatasan secara mikro ini sulit untuk pembatasan kegiatan keagamaan,\" jelas Mikron. Penerapan protokol kesehatan sudah mulai dilaksanakan dan diadakan di dua tempat, walaupun kesadaran masyarakat dalam penggunaan masker masih dinilai kurang. Kalau pun kasus positif bertambah, sudah dideteksi sejak awal. Yang bahaya itu, menurut Mikron, tidak terdeteksi dan tersebar ke mereka yang daya tubuh lemah. \"Kami mengedepankan program diperketat kampung yang berbatasan dengan daerah zona merah dengan mendirikan posko-posko. Hal ini yang akan kita lakukan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Sosialisasi dan edukasi melalui media juga sangat ampuh kita rasa,\" imbuhnya. Sementara, juru Bicara Covid-19, Andi Budi Prayitno (ABP) mengatakan, sedikit peningkatan cukup signifikan. Kasus Covid-19 mengalami peningkatan merata diakibatkan dua faktor karena semakin agresif di testing baik itu swab antigen dan PCR. \"Kita berusaha deteksi dini sehingga bisa segera memutuskan mata rantai Covid-19. Masalah kedua penerapan protokol kesehatan masih belum banyak yang menyadari dan patuh. Tingkat kepatuhan masih di bawah rata-rata nasional sangat rendah,\" ungkapnya. ABP melanjutkan, sosialisasi maupun penerapan prokes ini harus betul menjadi kebiasaan sehari-hari, sehingga penanganan Covid-19 betul maksimal. Pasalnya, meski telah divaksinasi, belum memberi jaminan tidak tertular. Vaksin ini membangun imunitas dampaknya sehingga tidak semakin parah. \"Secara nominal kasus sampai hari ini di Babel ada 8626, ini harus sama-sama penanganan tidak hanya satu institusi atau pemerintah saja harus bersinergi. Kita tidak bisa berjalan sendiri atau ada ego sektoral kita tidak akan mencapai tujuan yang dicapai,\" ujarnya. Hasil tes beberapa waktu lalu, terutama di akhir tahun mengalami hasil pemeriksaan spesimen menunggu lama. Kondisi lab terbatas dan yang dimiliki pemerintah. Sekarang sudah banyak lab untuk menguji, hampir di RS Daerah sehingga cepat mengetahui hasilnya maksimal 4hari. Untuk diketahui, pemerintah juga tak pernah bosan mengingatkan masyarakat agar selalu \"ingat pesan ibu\" untuk menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Hal ini dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19. (tob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: