Jangan Bercanda Dengan \\\'Corona\\\'

Jangan Bercanda Dengan \\\'Corona\\\'

KETIKA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi sorotan terkait dengan posisi sebagai daerah yang angka warganya terpapar covid-19 tertinggi di negeri ini, reaksi rakyat sekarang ini seperti biasa-biasa saja. Oleh: Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup -- \\\'\\\'AWAS! Daerah kita tertinggi sekarang ini...\\\'\\\' \\\'\\\'Oh Ya?\\\'\\\' \\\'\\\'Masa?\\\'\\\' BAHKAN, ketika posisi tertinggi dalam hal warga terpapar itu diumumkan sebelum Hari Raya Idul Fitri? Nyaris tak ada yang menggubris. Isu itu kalah seksi dengan harga daging yang sebenarnya justru biasa-biasa saja. Padahal, bukankah harga daging melonjak tajam setiap Jelang Idul Fitri itu terjadi dari zaman baheula. Semua tahu, ibu-ibu rumah tangga pun tahu. *** SAAT ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menyoroti ada 7 kabupaten/kota di Indonesia yang terus berada di zona merah sejak sebelum Idul Fitri. Dari 7 daerah itu tidak ada di Bangka Belitung (Babel), Alhamdulillah. Tapi, salah satu daerah itu ada di Provinsi Tetangga yaitu Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Jelas, bahwa kota itu ditinjau dari sisi geografis, historis, bahkan antar masyarakat daerah tersebut dengan Babel tak terbantahkan soal kedekatannya. Bagaimana reaksi kita? Yah, pasti adem-adem saja. Jangankankah Kota Palembang yang posisinya masih di seberang lautan? Angka warga Babel yang terpapar terus naik --padahal posisi kita yang dengan jumlah penduduk paling sedikit ini saja--, kita masih diam? *** GUBERNUR Babel, Erfzalkdi Roesman, menyatakan pasca Idul Fitri lonjakan penyebaran kasus Covid-19 masih berpotensi akan terjadi. Kekhawatiran tersebut muncul mengingat tingginya kedatangan masyarakat ke Bumi Serumpun Sebalai pasca libur lebaran Idul Fitri. \"Sebelum larangan mudik saja yang berpergian hampir 15 ribu penumpang, itu baru terdata di bandara Depati Amir saja, belum di Tanjungpandan. Dan pastinya pas mereka datang kesini tidak sendiri, tapi double,\" kata Erzaldi. Oleh karenanya, mengantisipasi kedatangan penumpang pihaknya telah mengeluarkan kebijakan tes Swab Antigen bagi setiap orang yang datang baik melalui bandara maupun pelabuhan. Tapi ingat, upaya Gubernur dengan segenap jajaran termasuk segenap Kepala Daerah tentu akan sia-sia jika tak ada dukungan nyata dari masyarakat daerah ini. Ingat, kasus corona ini bukan politis, tapi klinis. Butuh langkah strategis dari setiap manusia yang ada di Babel. Corona bukan cuma urusan Gubernur, bukan cuma urusan Kapolda, Danrem, Kajati, dan segenap pejabat. Corona bukan juga cuma urusan Bupati atau Walikota. Tapi harus menjadi urusan kita semuanya. Ini perlu ditegaskan, karena faktanya masih banyak manusia di Babel ini yang seperti \\\'bercanda\\\' dengan corona. *** RAKYAT dalam situasi seperti ini tentu juga harus bersikap. Gubernur, Walikota, dan Bupati juga harus satu suara. Menghadapi corona jangan samakan dengan menghadapi situasi politik. Menghadapi corona ini, semua harus jujur, sejujur-jujurnya. Jangan sampai ada yang sudah merasa badan tak nyaman, tapi malah merasa aman. Lebih baik diperiksa dan diobservasi --hingga jelas positif atau negatifnya--, dari pada diam dan bertahan tapi akhirnya menderita serta membawa penderitaan pula bagi keluarga dan orang sekitarnya. Virus corona adalah musuh bersama, meski dia bukan incumbent. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: