Dua Orang Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Bangka Meninggal Dunia

Dua Orang Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Bangka Meninggal Dunia

SUNGAILIAT - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kabupaten Bangka dengan penyakit penyerta meninggal dunia dua orang. Puluhan pasien positif dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi dan karantina. \"Hari ini tanggal 9 Juni 2021 yang mana dinyatakan sembuh dari Covid-19 berjumlah 53 orang sedangkan positif 19 orang. Meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19 ada dua orang,\" ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra, Rabu (9/6). Pasien yang meninggal dunia inisial Tjs, perempuan warga Matras Sungailiat dengan gejala awal batuk, sesak nafas dan komorbid hipertensi. Pasien Tjs sempat dirawat di Rumah Sakit Medika Stania sejak 4 Juni 2021 dan meninggal tanggal 9 Juni pukul 03.00. Pasien kedua yang terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal dunia dengan inisial M umur 56 tahun, perempuan asal Pudingbesar. Pasien M sakit dengan gejala batuk komorbid DM. Saat dirawat di Rumah Sakit Arsani sejak 29 Mei lalu drop dan meninggal dunia 9 Juni 2021. Hingga kemarin, untuk keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 4.242 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh 3.894 orang dan 276 orang masih isolasi, karantina dan isolasi mandiri. \"Sedangkan 72 orang pasien meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19,\" ujarnya. Pihaknya mencatat, dari pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bangka terbanyak di kelompok umur 20 sampai 44 tahun dengan jumlah1.990 orang. Untuk balita yang sempat positif Covid-19 berjumlah 184 orang dan bayi 19 orang. Ia lanjutkan, Kabupaten Bangka diharap cepat kembali ke zona aman dan zona hijau. Sehingga untuk kegiatan belajar tatap muka di sekolah bisa dilaksanakan di bulan Juli. \"Kita akan melaksanakan belajar tatap muka namun akan diadakan rapat dulu dan wajib untuk guru semua yang ada di sekolah itu untuk vaksin,\" sebutnya. Vaksin dapat dilakukan di Puskesmas dan diminta para guru tidak lengah. Sehingga tidak ada alasan guru tidak vaksin kecuali ada rekomendasi dokter bahwa yang bersangkutan tidak bisa vaksin dengan alasan komorbid. \"Itu harus dipahami, mudah-mudahan semua guru yang ada di Bangka baik guru TK, SD, SMP sudah divaksin. Sehingga dapat melakukan tatap muka yang akan diatur oleh Diknas dan dengan aturan-aturan lainnya sesuai SOP Covid-19,\" pungkasnya.(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: