Soal Penanggulangan Banjir Pangkalpinang, Elly Rebuin Ngaku Dicibir
![Soal Penanggulangan Banjir Pangkalpinang, Elly Rebuin Ngaku Dicibir](https://babelpos.disway.id/assets/default.png)
*Minta Kesampingkan Urusan Politik -- PANGKALPINANG - Staf khusus Gubernur Bangka Belitung (Babel), Elly Rebuin mengaku penanggulangan banjir di Pangkalpinang merupakan suatu keharusan untuk ditanggulangi, termasuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). Apalagi Pangkalpinang merupakan wajah ibu kota provinsi ini. Elly pun mendapat tugas khusus untuk itu. Bersama tim, ia turun melakukan survei ke beberapa tempat yang menjadi langganan banjir di Pangkalpinang, salah satunya kelurahan Pasir Putih. Lokasi ini pun sudah ditinjau oleh Gubernur Erzaldi. \"Banjir Pangkalpinang memang sudah menjadi keharusan untuk ditanggulangi, atau setidaknya bisa kita minimalisir. Kasihan masyarakat, banjir ini juga merupakan sumber penyakit, akan lebih bahaya lagi di saat situasi pandemi Covid-19 sekarang ini,\" ujarnya, Senin (14/6) kemarin. Menurut Elly, banjir yang menggenangi Pangkalpinang di saat hujan deras datang tak lepas dari letak topografi daerah yang berbentuk berupa palung. Di samping tiga alur sungai yang mengapitnya, yakni Sungai Pedindang (Bangka Tengah), Sungai Cekongabang dan Sungai Baturusa (Kabupaten Bangka). Oleh sebabnya, kata Elly, penanggulangan banjir di Pangkalpinang ini menjadi perhatian khusus baginya. Bahkan sejak ia menjabat staf khusus Walikota Pangkalpinang. \"Saya jadi stafsus, bukan baru kali ini aja. Banjir Pangkalpinang memang pilot project saya, ini tanah kelahiran saya dan keluarga saya juga banyak di sini,\" ungkapnya, didamping stafsus bidang sosial masyarakat, Siti Aswati. Dia pun mengaku sangat berterima kasih kepada Gubernur Erzaldi yang telah memberi amanah tugas sebagai staf khusus di bidang lingkungan, mengingat hal itu merupakan bidang yang ia senangi. \"Makanya kami stafsus bertanggung jawab kepada Gubernur untuk memberi rekomendasi sesuai tugas yang diamanahkan. Kemudian disambut Gubernur atau Wagub sebagai follow up dengan mendatangi lokasi yang dimaksud dengan kepala dinas terkait,\" sebutnya. Hanya saja, ia menyayangkan kerja nyata dirinya sebagai staf khusus untuk menanggulangi banjir di Pangkalpinang disertai dengan cibiran, seperti halnya pandangan miring tentang penanggulangan banjir ini yang dianggap layaknya parodi menggelikan. \"Miris juga, padahal program penanggulangan banjir ini untuk kebaikan semuanya, didukung dong! Kesampingkan dulu masalah politik. Kami juga saat dikukuhkan ini diminta pak gubernur untuk menjadi super tim, bukan superman/girl, bekerja bersama tim bukan sendiri-sendiri,\" tukasnya. Dia juga menegaskan, terpilihnya sebagai staf khusus juga bukan karena balas jasa pemenangan kampanye atau semacamnya. Melainkan keprofesionalitas yang sesuai dengan background masing-masingnya. \"Ini memang haknya Pak Gubernur, tidak juga melalui fit and propertest di DPRD tapi didasari kemampuan. Saya sendiri bukan timses beliau, jadi memang tidak ada kriteria,\" ungkapnya. Di samping Pangkalpinang, lanjut Elly, penanggulangan banjir juga akan dilakukan di wilayah lainnya seperti Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka. \"Belitung juga, karena Belitung merupakan objek pariwisata di Babel. Saya sudah survei kesana, hasilnya sudah saya laporkan ke Pak Gubernur,\" tuturnya. Sebelumnya, lokasi yang disebut Elly telah ditinjau Gubernur Erzaldi Rosman. Gubernur berpendapat, banjir di Pangkalpinang dapat diminimalisir. Setelah melihat kondisi yang ada, pihaknya berupa penyelesaian talud yang tertunda sebelum beliau menjabat sebagai Gubernur Babel. Dan berharap langkah-langkah yang bakal diambil Pemprov Babel mampu membuat perubahan besar. \"Tadi kami melihat ada berapa pekerjaan (di lokasi) yang ternyata sudah dilakukan sekitar 5 tahun yang lalu, tetapi pekerjaan tersebut belum selesai. Kurang lebih sekitar panjang talud itu kiri-kanannya sekitar 150 meter, ini menjadi salah satu penyebab banjir di sekitar sini,\" ungkapnya beberapa waktu yang lalu. Selain itu, penyebab banjir di daerah ini menurut keterangan warga setempat, juga diakibatkan karena adanya aktivitas tambang ilegal. Erzaldi sendiri melihat kondisi melalui peta udara, disimpulkan, daerah sebagai damping area untuk pembuangan sedimentasi dari sungai yang ada di kawasan Gudang Padi Pangkalpinang. Kolong Gudang Padi akan dikeruk, lumpurnya itu diletakkan di damping area yang berlokasi di tempat banjir Kelurahan Pasir Putih tadi. Program ini direncanakan akan dikerjakan pada anggaran 2022 mendatang dengan harapan sebaran banjir berkurang. Gubernur meminta kepada masyarakat terkait lahan yang ada di sengketa di daerah damping area agar segera direkonsiliasikan. Jangan sampai daerah tersebut di zona hijau yang sudah masuk dalam RT RW Kota Pangkalpinang sehingga, nantinya bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan. (jua)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: