Corona Babel Melonjak, Gubernur Ketar-ketir, \\\'Terancam\\\' PPKM Darurat?

Corona Babel Melonjak, Gubernur Ketar-ketir, \\\'Terancam\\\' PPKM Darurat?

*Erzaldi: Kita Kepulauan, Jadi Sangat Rawan -- *Gubernur Khawatir Belitung Kekurangan Oksigen -- *Kondisi Nasional Terus Memburuk -- KASUS baru warga yang terpapar covid-19 di Bangka Belitung (Babel) yang terus melonjak di atas 200/hari, membuat Gubernur Erzaldi Roesman mulai ketar-ketir. Kondisi itu bukan tidak mungkin membuat Pemerintah Pusat mengambil sikap agar Babel menerapkan PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. ----------------- DAPAT ditebak, jika keputusan itu diambil, pertumbuhan ekonomi Negeri Serumpun Sebalai yang mulai membaik ini, akan kembali terpuruk. \"Di triwulan kedua ini, Insya Allah kondisi ekonomi kita akan bisa mencapai 4,5 persen. Tapi, jika PPKM Darurat dilakukan di daerah kita, saya khawatirkan kondisi perekonomian kita akan memburuk kembali,\" ujarnya dalam sambutan di sidang Paripurna DPRD Babel, Senin (12/7) kemarin. Oleh sebab itu, pengetatan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 di tengah masyarakat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga dampak penularan virus ini dapat terkendali dan perekonomian tetap terjaga. \"Justru dengan mengedepankan Prokes dengan baik dan ketat, saya berkeyakinan ekonomi kita pun akan terjaga kestabilannya,\" kata Erzaldi. Untuk itu, kata Erzaldi, revisi Perda Nomor 10 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Virus Covid-19 dapat segera dijalankan. \"Yakin lah tanpa disiplin yang kuat, apapun usaha kita untuk membuat sehat masyarakat itu tidak akan berdampak. Untuk itu, kami mohon dengan hormat revisi Perda Nomor 10 ini secepatnya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Percuma kita refocusing anggaran, tetapi kondisi di lapangan tidak menampakan perubahan. Jadi, apa yang kita lakukan hampir tidak terlaksana denga baik,\" ungkapnya. Dalam kesempatan itu, ia juga sendiri memaparkan tentang kondisi Covid-19 di Babel. Beberapa kabupaten sudah melakukan PPKM Mikro, seperti halnya di Belitung. Di Belitung, terang Erzaldi, kondisi rumah sakit pemerintah sudah penuh dengan pasien Covid-19. Bahkan rencananya, rumah sakit pemerintah ini akan dialihkan khusus untuk merawat pasien Covid-19, sementara pasien bukan Covid-19 dialihkan ke rumah sakit swasta. \"Keberadan RS di Belitung sudah full, dari 58 bet (tempat tidur) disiapkan, sekarahg sedang mempersiapkan dua unit ruang inap dengan jumlah 32 bet. Jadi satu ruang ada 16 bet. Dan ini pasti akan bertambah,\" jelasnya. Jika pun situasinya akan menjadi semakin parah, hal terburuk di Belitung akan kekurangan tabung oksigen. Namun tetap akan diantisipasi Pemprov Babel dengan suplai tabung oksigen ke Belitung. Oleh sebabnya, situasi ini mengharuskan seluruh kompenen untuk mewaspadainya. Sebab Babel merupakan provinsi kepulauan yang sangat rawan jika situasi semakin tidak terkendali. \"Kita harus tetap waspada. Karena kalau sudah sudah berlebihan masyarakat yang terpapar sudah banyak dan fasilitas terbatas, kita sebagai daerah kepulauan ini sangat rawan,\" ucapnya. Di sisi lain, data Satgas Penanganan Covid-19 Babel mencatat 217 orang terkonfirmasi Covid-19 di Babel per 12 Juli 2021, dimana secara nasional hal itu menempatkan Babel berada di urutan ke-19 penambahan harian kasus Covid-20, dengan kumulatif 23.990 orang. Penularan Covid-19 massif masih terjadi terutama di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung Timur, lalu Kabupaten Bangka Selatan. Demikian halnya orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga naik, dimana kasus kematian atau orang meninggal Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, lalu Kabupaten Belitung Timur. \"Sepanjang 1-12 Juli 2021 ini, kasus positif Covid-19 di Babel bertambah sebanyak 2.798 orang. Sementara kasus yang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi bertambah sebanyak 1.358 orang. Adapun kasus meninggal dunia Covid-19 sebanyak 58 orang,\" jelas Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Andi Budi Prayitno lewat keterangan tertulis diterima Babel Pos. Kesiapsiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus. Kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru di dalam 1 bulan terakhir menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing, namun juga treatment khususnya kualitas pelayanan kesehatan agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi. Data saat ini, dipaparkan Andi, kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Babel sudah mencapai angka 23.990 kasus, dimana 21.226 orang dinyatakan sembuh dan 385 pasien meninggal dunia. Detailnya, Pangkalpinang 6.586 kasus (bertambah 5), Bangka 5.120 kasus (bertambah 28), Bangka Tengah 3.124 kasus (bertambah 49), Bangka Barat 2.916 kasus (bertambah 37), Bangka Selatan 1.291 kasus (bertambah 8), Belitung 3.327 (bertambah 53) dan Belitung Timur 1.626 kasus (bertambah 37). Nasional Juga Terus Melesat Kondisi yang dialami Babel tak jauh beda dengan situasi secara nasional. Kasus harian COVID-19 di Indonesia kian mengganas. Pada Senin (12/7) saja, angkanya meroket 40.427 kasus. Dengan terus bertambahnya COVID-19 , kebutuhan untuk tenaga kesehatan (nakes) juga meningkat. \"Pemerintah memerlukan tambahan dari perawat dan dokter. Kita sudah mengidentifikasi ada kebutuhan sampai 20.000 perawat,\" kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7). Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah akan mengerahkan calon perawat yang sudah lulus uji kompetensi dan di tingkat akhir. \"Kita sudah mempersiapkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus sekolahnya, sudah lulus juga uji kompetensinya dan masih di tingkat akhir,\" tuturnya. Untuk tenaga dokter, perlu penambahan sekitar 3.000 dokter. Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah akan mengerahkan calon dokter yang akan menyelesaikan masa internship tahun ini. \"Mengenai dokter kita juga melihat ada gap sekitar 3 ribuan dokter yang harus kita penuhi dengan penambahan kasus ini. Kita juga melihat bahwa dokter-dokter yang akan selesai internship di tahun ini ada sekitar 3.900. Jadi kita juga sudah mempersiapkan dokter-dokter tersebut yang baru lulus internship untuk segera masuk,\" terang Budi. Pemerintah, lanjutnya, akan menambah dosis vaksin untuk tenaga kesehatan. Vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan, akan dilakukan segera dengan vaksin Moderna. \"Kita menyadari bahwa beberapa perawat dan dokter itu ada yang terkena Covid dan harus isolasi mandiri. Kami sangat prihatin dan akan terus memperhatikan kesehatan perawat, dokter dan bidan. Ini akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi mereka sebagai salah satu garda terdepan yang harus dilindungi,\" pungkas Budi.(jua/rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: