AMBS Nilai Bupati Basel Tidak Anti Kritik

AMBS Nilai Bupati Basel Tidak Anti Kritik

TOBOALI - Aliansi Mahasiswa Bangka Selatan (AMBS) menilai Bupati Basel, Riza Herdavid pemimpin yang tidak anti dengan kritikan. Hal ini diutarakan perwakilan AMBS, Anash Barokah dan Muhammad Juandi. Selain itu, Anash menilai bahwa bupati sebagai pimpinan tertinggi di daerahnya itu masih bisa meluangkan waktu dan menyempatkan diri untuk bertemu dengan siapapun termasuk dengan rekan-rekan mahasiswa. Terbukti pada Selasa (13/7/2021) lalu, bersedia menerima kunjungan dan masukan dari rekan-rekan mahasiswa yang tergabung di AMBS. \"Kunjungan kami ke bupati terkait rencana bakal masuknya Indomaret dan Alfamart di Kota Toboali. Solusi yang kami sampaikan ke bupati diterima dengan baik, dan kami melihat bahwa bupati bisa dikatakan pemimpin yang tidak anti kritik,\" kata Anash kepada babelpos.co, Rabu (14/7) Anash menjelaskan, tujuan utama mereka bertemu bupati untuk mempertanyakan terkait isu yang berkembang di masyarakat atas rencana bakal masuknya Indomaret dan Alfamart di Kota Toboali. Karena itu, lanjutnya, kunjungan mereka ke bupati meminta transparansi terkait hal tersebut sekaligus meminta data dan fakta tentang kajian yang sudah dikaji oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat terkait bakal masuknya Indomaret dan Alfamart. \"Sejauh ini, Pemkab Bangka Selatan belum mengambil keputusan dan menyetujui, mengingat tiga pilar yang diminta belum disetujui dan disepakati oleh investor tersebut,\" ujar Anash. Anash menambahkan, tiga pilar tersebut di antaranya memperdayakan tenaga kerja lokal sebagai tenaga kerja di Indomaret dan Alfamart, gerai yang dibangun diminta untuk menyesuaikan dengan geografis yang telah ditetapkan oleh Pemkab, yakni jauh dari jarak toko-toko kecil milik masyarakat guna menjaga kelangsungan perputaran ekonomi dan Pemkab meminta kerja sama dari perusahaan (Indomaret dan Alfamart_red) untuk menampung produk lokal milik pelaku usaha kecil menengah. \"Apa yang disampaikan oleh bupati sejalan dengan hasil konsolidasi mahasiswa. Namun ada beberapa poin yang kami usulkan agar ke depannya dapat menjadi acuan Pemkab, yakni Indomaret dan Alfamart agar kiranya dapat mempromosikan produk lokal ke luar daerah sehingga dapat bersaing dikanca nasional. Transparansi kerja sama dengan perusahaan tersebut melalui media cetak atau online agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan informasi hokas,\" jelas Anash. Senada juga diutarakan Muhammad Juandi menegaskan, bahwa mereka sebagai mahasiswa akan tetap mengkaji dampak positif dan negatif atas rencana bakal masuknya Indomaret dan Alfamart di Kota Toboali. Pastinya, sebagai mahasiswa tidak melarang para investor untuk berinvestasi di daerah dan membantu perekonomian, serta pembangunan daerah. Namun dengan catatan dan syarat utamanya adalah harus saling menguntungkan dengan persetujuan yang jelas. \"Investasi yang masuk ke daerah jangan sampai merugikan masyarakat dan daerah. Karena itu, kami sebagai mahasiswa akan terus menjalin komunikasi dengan Pemkab dalam menyalurkan aspirasi masyarakat. Artinya, mahasiswa Bangka Selatan hadir dan peduli dengan daerah dan tanah kelahirannya. Kami juga akan menjadi mitra kritis pemerintah demi menjunjung tinggi kemajuan daerah, dan akan terus mengawal setiap kebijakan yang diambil oleh Pemkab. Harapan kami, agar Pemkab dapat melibatkan semua lini masyarakat dalam mengambil kebijakan ataupun keputusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak sehingga tidak menimbulkan polemik di kemudian hari,\" tutur Juandi.(tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: