Presiden Jokowi Telepon Erzaldi
*Presiden akan Kirim Vaksin dan Oksigen ke Babel -- *Kapolri & Panglima TNI Tekankan Penyekatan dan Perkuat Isoter -- *Mobilitas Masyarakat Naik -- SEPERTI pernah dilansir Babel Pos sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III dan Level IV --sesungguhnya hanya beda-beda tipis--. Buktinya, meski di Bangka Belitung (Babel) hanya Kabupaten Bangka yang berada di Level IV --yang lain Level III--, namun soal covid-19 daerah ini menjadi perhatian seius Presiden RI JOko Widodo (Jokowi). -------------------- KEMARIN (14/8), dua jam sebelum menerima kedatangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, atau sekitar pukul 11.00 WIB, Gubernur Babel Erzaldi Roesman ditelepon Presiden Jokowi menanyakan soal penanganan Covid-19 dan PPKM di Babel. \\\'\\\'Yah, saya ditelepon Bapak Presiden menanyakan soal penerapan PPKM di Babel,\\\'\\\' ujar Gubernur Erzaldi Roesman kepada Babel Pos, kemarin. Ketika ditanyakan Jokowi soal Isoter (Isolasi Terpadu) di Babel, Gubernur menegaskan Babel sudah berupaya secara masksimal melaksanakan instrusi pemerintah pusat dengan menggunakan fasilitas yang ada. \\\'\\\'Saya laporkan, bahkan di Belitung ada sekolah yang digunakan untuk memaksimalkan Isoter,\\\'\\\' ujar Erzaldi lagi. Melihat perkembangan covid-19 di Babel, Jokowi menurut Gubernur meminta agar Babel memaksimalkan tindakan melakukan tes COVID-19 (testing) dan penelusuran kontak erat (tracing). Jokowi mengapresiasi upaya isoter yang dilakukan Babel. Ketika ditanya Presiden masalah yang ditemui, Erzaldi mengungkapkan persoalan vaksinasi yang lamban, karena memang pengiriman dari pusat juga terbatas. Termasuk soal oksigen. \\\'\\\'Bapak Presiden tegaskan akan perintahkan Menteri Kesehatan segera kirim vaksin dengan jumlah yang memadai ke Bangka Belitung. Juga soal oksigen, Presiden akan kirim konsentrator oksigen,\\\'\\\' ujar Gubernur menerangkan soal tanggapan Presiden. \\\'\\\'Kita harus terus berjuang, karena bagaimanapun kesehatan masyarakat di atas segala-galanya,\\\'\\\' tegas Erzaldi mengakhiri. Kapolri & Panglima TNI Sekitar 2 jam setelah menerima telepon Jokowi, Gubernur Babel Erzaldi Roesman beserta segenap Kepala Daerah dan Forkopimda menyambut kedatangan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Gubernur Babel Erzaldi dalam kesempatan itu melaporkan 3 kebijakan Babel dalam menghadapai pandemi covid-19 ini. Yaitu, penebalan keterlibatan TNI/Polri dalam sosialisasi dan penerapan aturan PPKM, penerapan isolasi terpadu (Isoter), dan penindakan bagi pelanggar PPKM dan Prokes. Kapolri dan Panglima TNI pada intinya mengkritisi tingginya mobilitas masyarakat di masa pandemi yang dinilai berbanding lurus dengan angka warga yang terkofirmasi positif. Dari 7 Kabupaten/Kota di Babel, tingkat mobilitas warga di Ibukota Provinsi ini yang tertinggi. Dan itu terbukti, dalam artian berbanding lurus dengan angka kasus harian positif Pangkalpinang memang selalu yang tertinggi pula. Hal ini terjadi tentunya karena selaku Ibukota provinsi, magnet dengan berbagai pusat kegiatan termasuk bisnis banyak dilakukan di wilayah ini. Mobilitas itu juga seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat menuju dan keluar Babel yang meningkat dalam satu bulan terakhir. Padahal masih PPKM Level III Inilah yang dikritisi Kapolri dan Panglima TNI saat memberi arahan ke Forkompimda Babel, kemarin. Untuk itulah, Kapolri meminta para pengambil kebijakan di Babel mengoptimalkan penyekatan, operasi yustisi di tempat keramaian maupun di sentra ekonomi untuk mengurangi mobilitas dan potensi penularan. Kapolri mengakui, berbagai langkah dilakukan agar pertumbuhan ekonomi Babel yang diketahui tertinggi kedua di Sumatera setelah kepulauan Riau --di angka 6,85%-- tetap terjaga, dan pandemi covid-19 berhasil ditekan. \"Menekan covid-19 dengan pengendalian, dan diseimbangkan dengan mengurangi mobilitas yang dilonggarkan tapi tetap dengan protokol ke4sehatan,\\\'\\\' tegas Kapolri. Kapolri dan Panglima TNI sangat menekankan agar menegedepankan Isoter. \"Isoter tentunya punya tenaga kesehatan dan pengawasan serta perawatan yang lebih dibanding isoman (Isolasi Mandiri). ini harus dilaksanakan agar warga yang dirawat betul-betul sembuh dan resiko penularan akibat isoman yang tidak terdeteksi terhindarkan,\" lanjut Kapolri. Tak hanya itu, mendukung apa yang mereka sampaikan, Kapolri dan Panglima TNI akan meminta Pemerintah Pusat menambah pasokan obat-obatan dan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.(red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: