Vaksin Moderna untuk Nakes Disuntikkan Bertahap
*Wali Kota Terima Moderna Sempat Demam -- PANGKALPINANG - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang saat ini masih melakukan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes). Harapannya, agar mereka dapat lebih terlindungi dari serangan Covid-19. Vaksin moderna yang disuntikkan sebagai booster ini dilakukan secara bertahap. Upaya ini dilakukan agar tidak terjadi kekosongan di fasilitas kesehatan karena mereka yang terkena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). \"Boleh dipergunakan untuk orang yang membutuhkan, namun saya pribadi menilai moderna untuk nakes karena banyak kejadian KIPI. Kalau orang biasa disuntik vaksin ini mereka akan menuntut. Kalau nakes kan mengerti, ini KIPI, demam, badan pegel, sakit kepala,\" jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Dr dr Masagus Hakim. Namun, menurut Hakim jika ada masyarakat umum yang mau menggunakan vaksin moderna dipersilakan. Tapi mereka harus menerima resiko terkena KIPI moderna tersebut. Pasalnya, banyak yang merasakan demam selama beberapa hari setelah mendapat vaksin moderna tersebut. \"Tapi kalau ada masyarakat umum yang mau kita cobalah. SE yang terbaru itu boleh untuk umum,\" ujarnya. Dinkes, kata Hakim, saat ini memiliki sebanyak 910 vial moderna. Vaksin moderna untuk sementara penyuntikan pertama.
\"Booster ini baru separuh nakes karena ada KIPI kita melakukan penyuntikan bertahap. Bisa tutup Puskesmas karena mereka demam semua,\" imbuhnya. Sementara, Wali Kota Pangkalpinang yang juga mendapat vaksin moderna ini mengaku merasakan KIPI tersebut. Menurut dia, memang ada gejala demam dan menggigil selama beberapa hari setelah disuntikkan vaksin moderna tersebut. \"Vaksin moderna ini saya rasa memang bagus. Nakes kita sudah, selanjutnya untuk masyarakat juga boleh kalau belum mendapat sinovac. Tetapi memang gejala demam, saya empat hari baru hilang. Saya bertiga Dandim dan Kejari juga menggigil,\" ungkap Molen. Dia meminta untuk dimaklumi mendapat vaksin moderna tersebut. Pasalnya mereka merupakan pejabat yang memang resiko tinggi terkandung Covid-19. Pasalnya, mereka memberikan layanan ke masyarakat, berhadapan dengan masyarakat. \"Ya wajar saja ya untuk melindungi kami dari terkena Covid-19. Siapa pun orangnya aktivitas yang ayahnya lebih cepat terpapar kita lindungi,\" tutupnya. (tob)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: