Sedot Rp 32 Miliar Rehab 4 Unit Dermaga Rakyat & Pelebaran Jalan Pelabuhan Sadai

Sedot Rp 32 Miliar Rehab 4 Unit Dermaga Rakyat & Pelebaran Jalan Pelabuhan Sadai

*Budi: Anggaran DAK Bidang Transportasi Laut -- TOBOALI - Empat unit dermaga atau pelabuhan penyeberangan rakyat di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai direhabilitasi oleh Bidang Perhubungan Laut Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Hubla ASDP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Basel. Empat unit dermaga rakyat itu di antaranya dermaga rakyat Pongok, dermaga rakyat Penutuk, dermaga plengsengan Tanjung Gading Lepar Pongok (Lepong) dan dermaga ponton apung pelabuhan Sadai. \"Selain dermaga juga pelebaran jalan lingkungan dan areal parkir pelabuhan Sadai. Total anggaran secara keseluruhan dari lima kegiatan proyek tersebut Rp 32 miliar. Anggarannya itu bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Bidang Transportasi Laut tahun 2021,\" jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perhubungan (PUPRHub) Pemkab Basel, Achmad Ansyori melalui Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Hubla ASDP), Budi Heriyansah. Budi menjelaskan, adapun pihak ketiga atau kontraktor yang mengerjakan kegiatan proyek tersebut di antaranya proyek dermaga plengsengan Tanjung Gading dikerjakan oleh PT Cahaya Sriwijaya Abadi, dengan nilai kontrak Rp 11.173.655.000. Dermaga rakyat Penutuk dikerjakan oleh PT Berkat Serasan Mandiri, dengan nilai kontrak Rp 11.220.125.000. Dermaga rakyat Pongok dikerjakan oleh CV Tegar Bermana Const, dengan nilai kontrak Rp 2.799.990.000. Dermaga ponton apung pelabuhan Sadai dikerjakan oleh PT Menara Gading Sakti, dengan nilai kontrak Rp 3.941.189.000. Proyek jalan lingkungan dan areal parkir (fasilitas darat) pelabuhan Sadai dikerjakan oleh CV Cahaya Utama, dengan nilai kontrak Rp 1.217.663.000. \"Tujuan dilakukan rehabilitasi terhadap empat unit dermaga rakyat karena kondisi dermaga memang sudah tidak layak lagi untuk dilintasi, begitu juga dengan kegiatan pelebaran jalan lingkungan dan areal parkir pelabuhan Sadai karena kondisi jalannya memang agak sempit,\" ujar Budi yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari lima kegiatan proyek tersebut. Budi menargetkan, bahwa sebelum akhir tahun 2021 proyek yang dibidanginya tersebut sudah selesai dikerjakan oleh masing-masing perusahaan sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak kerja. Karena pada tanggal 27 Desember 2021 kontrak kerja dari lima proyek tersebut sudah berakhir. \"Tanda tangan kontrak kerja dari lima perusahaan yang mengerjakan kegiatan proyek itu dimulai pada tanggal 15-19 Juli 2021. Kontrak kerjanya berakhir pada tanggal 27 Desember 2021,\" kata Budi.(tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: