Guru Honorer Bertumbangan Tes PPPK, Meminta Turunkan Passing Grade!
*Tjahjo Akui Tingkat Kesulitan Soal -- DESAKAN guru honorer agar passing grade PPPK 2021 diturunkan makin kencang. Mereka menilai gara-gara passing grade ketinggian akhirnya banyak yang tumbang saat tes PPPK guru 2021 tahap I pada 13 sampai 17 September 2021. ------------------ KETUA Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati mengungkapkan banyak guru yang mengalami kendala saat tes. Soalnya panjang-panjang seperti koran dan mengarah ke HOTS (higher order thinking skill). \"Banyak kendala yang kami rasakan saat tes kemarin. Makanya jalan satu-satunya untuk meluluskan guru honorer terutama honorer K2 dengan menurunkan passing grade, menambahkan afirmasi,\" kata Sri kepada JPNN.com, Selasa (21/9). Terhadap usulan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mengungkapkan pemerintah masih memberikan kesempatan kepada guru honorer yang tidak lulus tes PPPK 2021 tahap I ikut di tahap II maupun III. Selain itu, Kemendikbudristek juga memfasilitasi pembelajaran guru-guru tersebut agar bisa lulus di tahapan berikutnya. \"Ikuti saja dulu itu, jangan menyerah,\" ucapnya. Senada itu Dirjen GTK Kemendikbudristek Iwan Syahril menegaskan sampai saat ini belum ada kebijakan lebih lanjut terkait tuntutan guru honorer peserta tes PPPK 2021. Pemerintah masih berpijak pada kebijakan yang ada. Yaitu guru honorer diberikan kesempatan tes tiga kali. \"Pemerintah masih berpegang pada kebijakan awal. Yang tidak lulus bisa ikut tes tahap II maupun III. Masih ada waktu untuk menyiapkan diri,\\\' terangnya. Mengenai afirmasi, Iwan kembali menyatakan masih berpegang pada kebijakan awal. Yaitu afirmasi 100 persen untuk peserta bersertifikat pendidik, 15 persen untuk guru honorer usia 35 tahun ke atas dengan masa kerja minimal tiga tahun, tambahan afirmasi 10 persen untuk guru honorer K2, dan penyandang disabilitas 10 persen. \"Mohon dipahami pemeriintah saat ini masih fokus menyelesaikan tahapan seleksi PPPK guru 2021 dengan kebijakan yang sudah ditetapkan Panselnas,\" tegas Iwan Syahril. Soal Terlalu Sulit Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkap penyebab guru honorer peserta tes PPPK 2021 banyak yang tumbang. Menteri Tjahjo menegaskan bahwa penyebab utamanya ialah tingkat kesulitan soal tes PPPK guru 2021. Para penyusun soal tidak mempertimbangkan siapa saja peserta tes PPPK guru 2021 tersebut. Penyusun soal yang merupakan dosen-dosen dari konsorsium perguruan tinggi ternama di Indonesia, itu tidak memikirkan bahwa peserta tes mayoritas sudah sepuh. \"Kami menyadari kesulitan para guru honorer yang usia lanjut saat disodorkan butir soal yang panjang dan butuh daya nalar tinggi,\" kata Menteri Tjahjo. Menurut Tjahjo, wajar apabila banyak guru kesulitan menjawab karena dosen-dosen itu membuat soal sesuai permintaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) demi mendapatkan pendidik berkualitas. Selanjutnya, anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Hugua pun bertanya siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas penyusunan soal tersebut. Lantas, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan bahwa teknisnya ada di Kemendikbudristek. Karena soalnya disusun konsorsium perguruan tinggi, makanya materinya agak sulit dipahami guru honorer yang usianya lanjut dan terbukti banyak yang gagal,\" ucapnya. Beruntung, kata Bima, ada afirmasi kompetensi teknis yang dapat menyelamatkan guru honorer sehingga bisa memenuhi passing grade PPPK guru 2021. Mendengar itu, Hugua meminta pemerintah untuk memberikan pendampingan supaya guru honorer yang tidak lulus PPPK 2021 di tahap I, bisa lebih mudah menjawab soal di tahap II dan III.(esy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: