Pertumbuhan Ekonomi Babel Tertinggi se-Sumatera!
*BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tumbuh 3,51% -- *Secara Nasional, Pertumbuhan Ekonomi Babel No 4 Tertinggi -- *Safari: Berarti Kebijakan Ekonomi Babel di Jalan yang Tepat -- BIRO Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi nasional belum pulih, yaitu berada di 3,51%. Namun, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) justru membukukan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada triwulan II dan III tahun 2021. ------------------- PERTUMBUHAN ekonomi Babel memperlihatkan kenaikan di beberapa sektor. Pada triwulan II mencatat rekor tertinggi 6,85% dan triwulan III ini masih bertahan 6,11% (y-on-y). Dan itu berada di posisi tertinggi se Sumatera dan Kepulauan Riau. Data BPS Babel malah merilis bahwa pertumbuhan ekonomi Babel sebagai tertinggi keempat di Indonesia setelah Papua 14,54%, Maluku Utara 11,41%, dan Maluku Tengah 10,21%. \\\'\\\'Itu sebagai pertanda bahwa kebijakan ekonomi Provinsi Babel selama ini sudah tepat dan berada pada arah yang benar,\\\'\\\' demikian dikemukakan wartawan senior asal Belitung yang juga salah satu tokoh pejuang Pembentukan Provinsi Babel kepada Babel Pos, kemarin. Siaran pers BPS Babel 05 November 2021 menyampaikan pertumbuhan ekonomi Babel triwulan III 2021 terhadap triwulan III-2020 (y-on-y) berada pada posisi 6,11%. Secara kuartal triwulan III-2021 terhadap Triwulan II-2021 (q-to-q) berada 1,82%. Namun secara kumulatif triwulan III-2021 terhadap Kumulatif Triwulan III-2020 (c-to-c) tumbuh 4,64%. Pertumbuhan sebesar itu ditopang oleh lapangan usaha yang pertumbuhan tertinggi. Jasa kesehatan 25,99%, industri pengolahan 11,13%. Pengadaan listrik dan gas 11,10%. Sementara jasa kontraksi pertumbuhan terbesar dan jasa lainnya -5,04%. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -0,03%. PDRB menurut pengeluaran membukukan laju pertumbuhan tertinggi, yakni ekspor barang dan jasa 62,25%, pembentukan modal tetap bruto 3,94%. Sementara itu, pengeluaran konsumsi kumah tangga 3,69%, impor barang dan jasa yang menjadi pengurang PDRB tumbuh sebesar 83,87%. Adapun perubahan angka ekonomi Babel jika membandingkan triwulan III-2021 terhadap Triwulan II-2021 (q-to-q), maka dapatlah dicatat bahwa laju pertumbuhan tertinggi ada pada jasa pendidikan 11,59%, pertambangan dan penggalian 6,93%, jasa kesehatan 6,24%. Bila melihat data itu, kontraksi pertumbuhan terbesar berada pada administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -13,65%, jasa lainnya -13,43%, dan transportasi dan pergudangan -8,44%. PDRB menurut pengeluaran laju pertumbuhan tertinggi meliputi ekspor barang dan jasa 21,04%, pengeluaran konsumsi LNPRT 2,35%, pembentukan modal tetap bruto 0,32%, kontraksi pertumbuhan terbesar adalah pengeluaran konsumsi pemerintah -3,77%, pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga -0,95%, impor luar negeri yang menjadi pengurang PDRB tumbuh sebesar 20,31%. Namun demikian secara kumulatif triwulan III-2021 terhadap kumulatif triwulan III-2020 (c-to-c) dapat dicatat laju pertumbuhan jasa kesehatan 17,94%, pengadaan listrik dan gas 10,60%, informasi dan komunikas 8,59%. Dengan demikian kontraksi pertumbuhan terbesar jasa pendidikan -4,78%, lalu laju pertumbuhan tertinggi berada pada ekspor barang dan jasa 41,33%, sehingga pembentukan Modal Tetap Bruto 2,40%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 2,00%, impor barang dan jasa yang menjadi pengurang PDRB tumbuh sebesar 52,96%. Sedangkan struktur PDRB pada triwulan III-2021 menurut lapangan usaha terdapat iga kontributor terbesar, yakni industri pengolahan 21,49%, pertanian, kehutanan dan perikanan 20,13%, perdagangan besar dan eceran seperti reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,54%. Apabila melihat PDRB menurut pengeluaran, maka ada tiga kontributor terbesar, yakni ekspor barang dan jasa 61,31%, pengeluaran konsumsi rumah tangga 57,35%, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar 25,27%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pulau Sumatera triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 (y-on-y) 3,78%, triwulan III-2021 terhadap triwulan II-2021 (q-to-q) 2,50%. Secara kumulatif triwulan III-2021 terhadap kumulatif triwulan III-2020 (c-to-c) sebesar 2,70%. Dengan demikian BPS Babel mencatat, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan yang tertinggi pertama (y-on-y).
Tenaga Kerja di Babel
BPS Babel merilis, jumlah penduduk bekerja pada Agustus 2021 sebanyak 701.441 orang, naik sebanyak 1.560 orang dibandingkan Agustus 2020, namun turun sebanyak 17.252 orang dibanding kondisi Februari 2021. Tingkat pengangguran juga dicatat Agustus 2021 sebesar 5,03 persen, turun sebesar 0,22 poin persen dibandingkan kondisi Agustus 2020 (5,25 persen), dan turun sebesar 0.01 poin persen dibandingkan Februari 2021. Dengan demikian tingkat pengangguran terbuka tertinggi berada pada kelompok angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SMK yaitu sebesar 9,06 persen, dan terendah pada kelompok angkatan kerja dengan pendidikan SD ke bawah sebesar 3,01 persen. Sedangkan upah buruh, karyawan, atau pegawai pada kondisi Agustus 2021 (2,64 juta) mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2020 (2,43 juta), namun menurun dibandingkan kondisi Februari 2021 (2,87 juta) Tingkat pengangguran kaum pria di Babel pada Agustus 2021 (4,58%) mengalami penurunan dibandingkan kondisi Agustus 2020 (4,90 %). Tingkat pengangguran perempuan juga menunjukkan adanya sedikit penurunan pada Agustus 2021 (5,89%) dibandingkan kondisi Agustus 2020 (5,90%) Dicatat juga, dengan adanya pandemi covid 2019 berdampak pada kondisi ketenagakerjaan di Bangka Belitung ada 7.277 orang menjadi pengangguran, 7.319 orang sementara tidak bekerja (dirumahkan), 51.621 orang bekerja dengan pengurangan jam kerja Namun secara keseluruhan, dampak covid19 terhadap penduduk usia kerja di Bangka Belitung pada Agustus 2021 (6,15 %) mengalami penurunan dibandingkan kondisi Agustus 2020 (9,06%).(red)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: