Di Balik Tingginya Pertumbuhan Ekonomi Babel, Tak Lepas dari Peran Timah

Di Balik Tingginya Pertumbuhan Ekonomi Babel, Tak Lepas dari Peran Timah

*Dodot: Hal yang Penting Pertegas Regulasi -- PERTUMBUHAN ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang tertinggi se-Sumatera dan nomor 4 se Indonesia --sesuai data BPS--, bagaimanapun tak lepas dari pertimahan. ---------------- \\\'\\\'DENGAN tidak mengabaikan sektor lain, tapi sektor pertimahan masih sangat mendominasi pertumbuhan ekonomi Babel, dan itu tak dapat disangkal,\\\'\\\' ujar Ketua Asosiasi Indistri Timah Indonesia (AITI), Ismiryadi kepada Babel Pos, kemarin. Melesatnya harga timah meski di masa pandemi, namun tetap membuat pertumbuhan ekonomi Babel ikut terkerek naik. \\\'\\\'Namun kita akui itu juga disebabkan sektor lain, seperti lada, sawit, karet yang juga mengalami kenaikan,\\\'\\\' tegas Dodot demikian mantan Ketua DPRD Babel ini biasa dianggil. Dikatakan Dodot, kenaikan harga khususnya sumberdaya alam timah ini antara lain disebabkan defisit supply produksi terhadap kebutuhan dunia. \\\'\\\'Pada tahunn 2020 produksi sebesar 327.000 MT {Metrik Ton}, sedangkan Kebutuhan 340.000 MT. Defisit 13.000 MT dan tahun 2021 produksi 358.000 MT, kebutuhan 364.000 MT, defisit 6.000 MT,\\\'\\\' ujar Dodot mengutip TTC, Toyota Tsusho Corporation). Dari fakta ini menurut Dodot, seharusnya peluang tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga makin besar dampak pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat Babel, maupun Nasional. \\\'\\\'Bukankah kita adalah adalah Produsen ke 2 di dunia dan ekportir terbesar? Jadi bisa menjadi penentu,\\\'\\\' ujar Dodot lagi. Untuk itu, sudah saatnya harus berfikir/bertindak bagaimana bisa menjadi Penguasa Tin Ingot/Timah sebagai Komoditas Strategis. \\\'\\\'Dan itu dengan diikuti aturan/regulasi serta Kebijakan-kebijakan yang tidak menambah panjangnya birokrasi, tetapi justru tepat dan tegas dimana ada sinergitas antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah yang selaras dengan pernyataan dan harapan Presiden Jokowi,\\\'\\\' ujar Dodot mengakhiri.(red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: