Tangis Guru Honorer Sepuh Terus Mengalir

Tangis Guru Honorer Sepuh Terus Mengalir

*Pengumuman Hasil Tes PPPK Tahap II 16 Desember, Dianulir -- *Besok Baru Diumumkan Lagi -- PARA peserta tes PPPK guru tahap 2 diminta tetap tenang. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan hasil seleksi PPPK guru yang sudah terlanjur diumumkan pada 16 Desember tidak akan dibatalkan. ------------------- DENGAN adanya penyesuaian pengumuman dan sanggah hasil seleksi kompetensi II Guru PPPK Tahun 2021 sesuai dengan pengumuman No.7830/B/GT.01.00/2021 karena adanya penyesuaian format laporan cetak, hal ini tidak memengaruhi hasil seleksi yang telah diumumkan pada 16 Desember 2021. \"Kami mengimbau agar pelamar tetap tenang dan selalu memantau perkembangan informasi melalui laman gurupppk.kemdikbdud.go.id,\" kata Anang Ristanto, pelaksana tugas (plt) kepala Biro Kerja sama dan Humas Kemendikbudristek. Dia menjelaskan perubahan jadwal itu karena adanya penyesuaian format laporan cetak. Hal ini tidak memengaruhi hasil seleksi yang telah diumumkan pada 16 Desember 2021. Mewakili Kemendikbudristek, Anang mengimbau agar seluruh peserta tetap tenang dan selalu memantau perkembangan perkembangan informasi melalui laman gurupppk.kemdikbdud.go.id. Sebelumnya, Kemendikbudristek mengeluarkan jadwal terbaru pengumuman kelulusan PPPK guru tahap 2. Ini tertuang dalam pengumuman nomor 7830/B/GT.01.00/2021 tertanggal 17 Desember yang ditandatangani Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril tentang penyesuaian jadwal. Penyesuaian jadwal ini meliputi pengumuman hasil seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 dan masa sanggah. Adapun jadwal terbarunya sebagai berikut: 1. Pengumuman hasil seleksi kompetensi 2 pada 21 Desember. 2. Masa sanggah 2 (masa pengajuan sanggah), 22-24 Desember. 3. Jawab sanggah (tanggapan sanggah), 24-30 Desember. 4. Pengumuman pascasanggah 2, 31 Desember. Dengan perubahan jadwal ini, otomatis pengumuman nomor 6510/B/GT.01.00/2021 tidak berlaku lagi.

Gagalnya Honorer Sepuh

Pimpinan honorer dari Kabupaten Banyuwangi Mohamad Sanur mempertanyakan niat baik pemerintah dalam rekrutmen PPPK guru 2021. Dia menilai ada upaya pemerintah memuluskan guru swasta dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) menjadi PPPK. Itu dilihatnya dari afirmasi kompetensi teknis yang diberikan untuk peserta berserdik sebanyak 500 poin sedangkan guru honorer negeri cuma dikasih afirmasi 75-125 poin. Sanur mengakui memang ada afirmasi penuh untuk guru honorer 50 tahun ke atas, tetapi itu diperhitungkan pada lapis kedua sehingga tidak semuanya bisa merasakan. \"Kemendikbudristek di bawah Mas Nadiem (Mendikbudristek Nadiem Makarim) ini bikin para guru honorer yang usia lanjut benar-benar sakit hati,\" kata Sanur kepada JPNN.com, Minggu (19/12). Dia menyebutkan dalam pengumuman kelulusan PPPK guru tahap 2 pada 16 Desember, banyak guru honorer sepuh yang tidak lolos. Meskipun pengumuman kelulusan PPPK akhirnya diundur lagi pada 21 Desember, Sanur optimistis tidak akan berubah 100 persen karena akan mengganggu kredibilitas Kemendikbudristek. Dari pengumuman hasil seleksi PPPK guru tahap 2, Sanur juga menemukan fakta guru-guru honorer yang mendekati masa pensiun tidak lulus. Begitu juga guru honorer negeri yang rata-rata tidak punya sertifikat pendidik (serdik), tersingkir oleh guru swasta dan lulusan PPG. \"Kami sudah yakin peserta berserdik akan berjaya di tes kedua ini dan terbukti, kan. Walaupun pengumumannya diundur lagi, tetapi banyak peserta yang sudah melihatnya,\" ucap dia. Dari hasil yang sempat diumumkan itu, kata Sanur, terbukti kecenderungan Nadiem Makarim lebih berpihak kepada guru swasta dan guru berserdik yang usianya masih muda. Sanur bahkan mempertanyakan di mana hati nurani menteri milenial yang selalu berkoar-koar sangat menghargai para guru honorer tua. \"Janganlah menjadi orang yang munafik, Mas Nadiem. Anda meminta kami mendidik siswa agar memiliki karakter mulia, tetapi bagaimana dengan karakter Anda sebagai seorang pemimpin. Mana itu bukti Anda menghargai jasa para guru honorer sepuh,\" serunya. Sanur kesal karena Nadiem dinilai lebih menghargai secarik kertas sertifikat pendidik. Dia pun mempertanyakan apakah layak secarik kertas itu disandingkan derajatnya dengan masa pengabdian putra-putri bangsa selama puluhan tahun? \"Tanya mantan guru-guru Anda yang telah menjadikan Anda menteri. Tanyakan, apakah mereka sudah berserdik saat mendidik Anda! Kok semudah itu Anda membuang jasa para guru honorer sepuh,\" ucap Sanur.(esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: