Realisasikan Matkul Kewirausahaan, Mahasiswa Stisipol Kembangkan Cipuk

Realisasikan Matkul Kewirausahaan, Mahasiswa Stisipol Kembangkan Cipuk

SUNGAILIAT - Sejumlah mahasiswa Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat mata kuliah (matkul) Kewirausahaan Sektor Publik mengembangkan cemilan Cireng kerupuk (Cipuk). Makanan cemilan asal Jawa tersebut dikemas ekonomis untuk menarik pasaran. \"Di sini kebetulan kami membuat produk makanan ringan bernama Cipuk atau Cireng krupuk. Ini merupakan makanan tradisional yang sangat ekonomis bisa di konsumsi setiap hari,\" kata Eka Kesumawati yang merupakan Ketua salah satu Kelompok mahasiswa pada Matkul Kewirausahaan Sektor Publik Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat, Jumat (24/12). Ia utarakan, Cipuk tersebut harganya sangat terjangkau hanya Rp10 ribu per satu pcs-nya. Makanan Cipuk terbuat dari sagu, tepung tapioka, serta krupuk mentah. Menurutnya, makanan asal Jawa Barat ini sangat digemari anak atau pun orang dewasa dan bisa dijadikan sebagai cemilan di suasana musim panas atau hujan. Produk Cipuk yang dikembangkan kelompoknya mendapat dukungan dari dosen mata kuliah Kewirausahaan Sektor Publik Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat, Bambang Ari satria, S.I.P., M.Si. \"Kami mahasiswa Stisipol Pahlawan 12 sangat berterimakasih dan mengapresiasi kepada beliau yaitu bapak Bambang yang telah membimbing kami. Terutama soal bagaimana usaha menciptakan suatu produk dalam berbagai tahap yang kami lalui sampai dengan pada tahap akhir pemasarannya,\" jelasnya. Ia tambahkan, ketertarikan mengembangkan Cipuk karena merupakan usaha di bidang makanan, sebagai sebuah usaha bisnis yang memiliki peluang menjanjikan. Usaha ini memiliki peluang besar ketimbang bisnis di bidang lainnya. \"Ada beberapa faktor yang mendukung asumsi ini, diantaranya makanan adalah sesuatu yang akan terus dicari orang, dan sangat memungkinkan pembeli akan kembali membeli lagi ketika ia puas dengan produk makanan yang dijual,\" ujarnya. Menurutnya, hal ini tentu saja berbeda dengan usaha di bidang lain seperti fashion maupun alat-alat elektronik, yang mana pembeli cenderung cukup membeli sekali, sampai barang tersebut tidak bisa digunakan lagi. Selain itu makanan Cipuk termasuk barang yang relatif lebih murah ketimbang produk lain. Apalagi saat ini situasi yang sangat sulit untuk mencari pekerjaan maka hal yang paling mungkin dilakukan adalah kewirausahaan. \"Oleh karena itu, kita terdorong untuk membuat Cipuk dan rasa yang lebih nikmat dari kebanyakan Cipuk yang ada,\" tutupnya.(trh/rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: