\\\'Selamat Datang di Wisata Kampung Banjir, Bapak Senang Kami Renang\\\'
*Kesal Tergenang Air, Warga Pasang Baliho Sindiran --
*Camat Gerunggang Mediasi Warga dan Developer Perumahan Damai Lestari --
PANGKALPINANG - Warga kawasan perumahan dekat pemancingan Kampak Serasi memasang baliho sindiran. \\\'Selamat Datang di Wisata Kampung Banjir, Bapak Senang Kami Renang\\\' menjadi isi dari petikan baliho yang terpasang di salah satu rumah warga Kampak Kulan, Kelurahan Tuatunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Warga mulai geram sejak bulan November 2021 lalu, kawasan perumahan dekat pemancingan Kampak Serasi tersebut sempat dilanda banjir hingga sepinggang orang dewasa, saat diguyur hujan deras. Bahkan kurang lebih seminggu yang lalu juga terjadi banjir ditempat yang sama.
Mengenai protes warga ini, Camat Gerunggang, Richard Syam langsung bergerak cepat. Dia melakukan mediasi antara warga setempat dan pihak pengembang Perumahan Damai Lestari. Mediasi itu dilakukan untuk mencari solusi jangka pendek maupun panjang, agar kawasan Kampak Kulan tak banjir lagi ketika intensitas hujan tinggi melanda kawasan itu.
\"Kami mendapat informasi ada rumah warga yang terdampak banjir di kawasan Kampak Kulan ini. Kemudian tadi pagi kita sudah memantau lokasi itu memang ada drainase tertutup,\" jelasnya.
Ditambahkannya, setelah melakukan pertemuan tersebut, pihak developer bersedia untuk membuat kembali drainase sementara, untuk solusi jangka pendek. Sedangkan untuk akses jalan yang mulai rusak akibat dari alat berat yang masih ke lokasi pengembangan, pihak pengembang bersedia akan segera diperbaiki. Kemudian, solusi jangka panjang penanganan banjir disini, pihaknya berencana akan memanggil beberapa pengembang perumahan di kawasan Kampak Kulan, untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut.
\"Kemudian kami juga akan mengundang dinas terkait seperti Dinas PU, Disperkim dan masyarakat. Kami undang untuk mencari win win solusi agar tidak terjadi lagi banjir di kawasan Kampak Kulan ini,\" tuturnya.
Sementara warga menjelaskan lebih dari seminggu yang lalu sempat kembali dibuat kesal lantaran saat hujan melanda, debit air di kawasan tersebut meningkat hingga menggenangi kediamannya.
\"Baru hujan dua jam, debit air sudah penuh dan masuk ke pekarangan rumah. Kejadiannya sekitar tanggal 15 Maret 2022 lalu,\" kata Yuyun salah satu warga.
Memang di kawasan tersebut ada proses pengerjaan pembangunan yang diketahui proyek Perumahan Damai Lestari. Nampak beberapa unit ekskavator dan mobil truk pengangkut pasir dan batuan keluar masuk di kawasan tersebut. Menurut warga juga sudah selama enam tahun tinggal di kawasan tersebut. Namun, semenjak ada proyek pembangunan perumahan itu, rumahnya kini terendam air, apabila intensitas hujan tinggi ditambah debit air meningkat.
\"Kami sudah enam tahun tinggal disini, dulunya tidak banjir sekarang bisa banjir? Dua jam saja apabila hujan lebat, air naik ke pekarangan rumah. Waktu banjir cukup besar tahun lalu, itu dua hari baru genangan air naik, nah sekarang hujan dua jam saja debit air langsung naik,\" ungkapnya.
Sementara, pihak pengembang belum menemui warga yang terdampak, yang diduga akibat pembangunan perumahan tersebut. Bahkan, akses jalan masuk ke kawasan perumahan merupakan tanah pribadi milik warga.
\"Seharusnya ada solusi dari pihak pengembang agar tidak terjadi banjir lagi di kawasan ini, kami juga sudah menyampaikan solusi tersebut,\" pintanya.
Sementara itu, Perwakilan Developer Perumahaan Damai Lestari, saat ditemui wartawan, enggan memberikan tanggapan, saat ditanyai mengenai permintaan warga dan hasil mediasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: