Tahun Ini Dinperkimhub Bateng Siapkan Rp480 Juta Token Lampu PJU

Tahun Ini Dinperkimhub Bateng Siapkan Rp480 Juta Token Lampu PJU

KOBA - Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Dinperkimhub) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Fernando Situmorang mengungkapkan tahun 2022 ini pihaknya telah menyiapkan dana sekitar Rp480 juta untuk membeli token lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Dikatakan Fernando, jumlah tersebut terbilang wajar, hal ini mengingat biaya pembelian token untuk satu bulannya bisa mencapai sekitar Rp40 juta.

\"Rata-rata pembelian perbulannya sekitar 30 sampai 40 juta rupiah untuk 130 kWh, yang mana setiap kWh terdiri dari tiga atau empat lampu PJU,\" terangnya kepada Babel Pos, Minggu (22/5/2022).

Ia menyebut, satu lampu PJU memiliki kapasitas yang berbeda-beda, ada yang 60 watt hingga 150 watt, untuk itu sangat wajar jika dalam pembelian token dapat menghabiskan hingga Rp40 juta perbulannya.

\"Beda seperti kWh di rumah, tidak mungkin satu KWH lampu PJU itu hanya kita isikan token Rp100 ribu ataupun Rp200 ribu saja, karena otomatis akan cepat habis dan ujung-ujungnya padam,\" jelasnya.

Bahkan, diakui Fernando pihaknya tidak pernah membiarkan token lampu PJU tersebut sampai benar-benar habis dan padam.

\"Justru kadang-kadang kami isi lebih, soalnya kami juga punya perhitungannya, agar lampu PJU tersebut jangan sampai padam,\" ucapnya.

Diketahui bahwa Dinperkimhub Bangka Tengah sudah mulai melakukan pergantian lampu PJU yang bersumber dari tenaga surya menjadi PJU dari tenaga PLN.

Kata Fernando, pihaknya melakukan pembelian token lampu PJU di kantor pos dengan bukti pembelian dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang jelas.

\"Jika mau diperiksa silahkan saja, semua bukti-bukti pembelinya lengkap dan jelas,\" ujarnya.

Ia menambahkan pergantian lamput PJU dari tenaga surya menjadi tenaga PLN ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas dalam penghematan anggaran.

Selain itu, dipilihnya lampu PJU berbasis tenaga surya dilatarbelakangi dengan pertimbangan, agar tidak ada komponen yang bisa dicuri.

\"Belajar dari pengalaman sebelumnya, jika lampu yang menggunakan tenaga surya itu sangat rentan dicuri, terutama akinya dan kalau dijual harganya lumayan, bisa sampai Rp5 juta,\" tandasnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: