Bersama PPS Alobi, PT Timah Tbk Rawat dan Kembalikan Satwa ke Alam Bebas

Bersama PPS Alobi, PT Timah Tbk Rawat dan Kembalikan Satwa ke Alam Bebas

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian satwa nasional.

Berkolaborasi dengan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi, perusahaan aktif mendukung upaya penyelamatan, rehabilitasi, hingga pelepasliaran satwa liar ke habitat alaminya.

PPS Alobi yang terletak di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang ini merupakan lahan bekas tambang yang dikelola PT TIMAH Tbk menjadi kawasan terintegrasi mulai dari sektor pertanian, perikanan termasuk tempat rehabilitasi satwa.

BACA JUGA:Bupati Fery Paparkan Inovasi Daerah, Bangka Berjuang di Ajang IGA 2025

Sejak berdiri pada tahun 2018, PPS Alobi telah merehabilitasi ratusan satwa liar dari berbagai jenis.

Saat ini, tercatat sekitar 112 satwa masih menjalani masa rehabilitasi. Sebagian besar merupakan titipan negara hasil penegakan hukum, seperti elang, buaya yang berkonflik dengan manusia, beruang madu, binturong, kukang, rusa sambar, kijang, tarsius, hingga kancil.

BACA JUGA:Hari Pertama Ngantor, Bupati Fery Nyapu Pasar, Wabup Syahbudin Lepas MTQH

Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID ini, PT TIMAH Tbk ini berperan aktif mendukung kegiatan rehabilitasi ini.

Hal ini sebagai bentuk komitmen Perushaaan dalam menjaga pelestarian lingkungan termasuk pelestarian satwa.

“Untuk melindungi cinta puspa dan satwa nasional, berarti kita juga harus menjaga kelestariannya. PPS bukan kebun binatang, tapi tempat untuk memulihkan satwa agar bisa kembali ke alam dan menjadi bagian dari ekosistemnya,” kata Manager PPS Alobi, Endy R Yusuf.

BACA JUGA:Bupati Fery Paparkan Inovasi Daerah, Bangka Berjuang di Ajang IGA 2025

Dalam proses rehabilitasi, PPS Alobi dan PT TIMAH Tbk tidak hanya fokus pada pengobatan fisik, tetapi juga pemulihan insting liar satwa agar siap dilepasliarkan.

Misalnya, untuk satwa jenis owa, mereka diberi buah yang masih terbungkus agar belajar mencari dan membuka sendiri makanannya seperti di alam.

Selain itu, kegiatan rehabilitasi juga melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal, mulai dari penyediaan pakan hingga pemanfaatan tanaman pakan seperti kaliandra.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait