Demam pada Anak: Kapan Harus Khawatir?

Demam pada Anak: Kapan Harus Khawatir?

--

Mengkompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan selama 10-15 menit 

Memastikan anak cukup minum.

Memberikan waktu istirahat yang cukup.

BACA JUGA:Perkara Tanam Pisang Tumbuh Sawit, Bebas di Tipikor Pangkalpinang, Ari Setioko Cs Dipenjara MA

Dokter Anak Siloam Hospitals Bangka, dokter Regina, Sp.A juga menambahkan bahwa anak harus segera dibawa ke dokter apabila menunjukkan tanda-tanda bahaya yang mengindikasikan kondisi serius.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain anak tidak merespons, sulit dibangunkan, atau tidak bisa bergerak; mengalami kesulitan bernapas; bibir, lidah, dan kuku tampak kebiruan; serta ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung.

Selain itu, kekakuan pada leher, nyeri kepala hebat, nyeri perut hebat, atau muntah-muntah yang terus-menerus juga merupakan tanda bahaya.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel dan UBB Teken MoU untuk Tingkatkan Kesadaran Hukum di Kalangan Kampus

Jika muncul ruam atau bintik-bintik keunguan seperti memar, anak tidak mau makan atau minum dan tampak terlalu lemah untuk minum, menangis terus-menerus, gelisah, posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur, serta buang air kecil menjadi sedikit atau jarang, maka segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Polresta Pangkalpinang Sikat Pencuri Tangga, Uang Hasil Curian Dipakai untuk Narkoba dan Judi Online

Peran Orang Tua dalam mengamati kondisi anak saat demam dengan memperhatikan perilaku anak secara keseluruhan.

Jika anak tetap ceria dan aktif, kemungkinan besar demamnya ringan.

Namun jika anak tampak sangat tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter.

Demam pada anak adalah hal yang umum.

Jadi, penting bagi orang tua untuk tahu kapan harus tenang dan kapan harus waspada.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: