Animo Hijau Masyarakat Eks Tambang Bangka Belitung: Perspektif Mahasiswa Sosiologi UBB
Ghilbar Pasesa --Foto: ist
Sebagai penutup, upaya rehabilitasi lingkungan di kawasan eks-tambang timah Bangka Belitung menurut saya hanya akan mencapai keberlanjutan apabila dua faktor sosial animo dan partisipasi Masyarakat diberi posisi strategis dalam desain dan implementasi program. Tanpa animo yang tinggi, partisipasi aktif sulit terwujud; tanpa ruang partisipasi yang nyata, animo itu dapat meredup.
Oleh karena itu, saya mengajak para pemangku kebijakan, akademisi, perusahaan tambang, dan tentu saja masyarakat lokal untuk bersama-sama mengadopsi paradigma yang menempatkan komunitas sebagai mitra strategis: melalui edukasi lingkungan, kampanye kesadaran publik, pemberdayaan warga, dan keterlibatan dalam tiap tahap (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi). Dengan demikian, pemulihan lingkungan bukan hanya menyangkut pemulihan fisik lahan bekas tambang, melainkan juga pemulihan sosial: menciptakan komunitas yang sadar, tangguh, dan peduli terhadap lingkungan mereka sendiri. Kritik dan saran membangun sangat saya harapkan untuk penyempurnaan gagasan ini ke depan.
BACA JUGA:Filsafat Birokrasi: Nilai, Etika, dan Tantangan Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Babel
BACA JUGA:TKD ANJLOK DAN SKEMA TATA KELOLA PAD DI DAERAH
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

