BACA JUGA:Sarasehan Tapak Antu: Dorong Tata Kelola Pariwisata Partisipatif di Desa Batu Belubang
“Tentunya ini kabar yang menggembirakan, perjuangan kita membuahkan hasil,” kata Syarli.
Dilanjutkan Syarli, dengan diakuinya tiga varietas lokal Bangka ini, petani ke depannya tidak perlu khawatir lagi akan kekurangan benih.
Ia berharap hal ini dibarengi dengan pertambahan luasan tanam padi ladang di Kabupaten Bangka.
BACA JUGA:Sekda Pangkalpinang Ajak Gotong Royong Cegah Banjir Bersama Masyarakat
"Kemungkinan akan ada pelatihan kepada petani untuk penangkaran benih sehingga kita tidak perlu lagi takut kekurangan benih.
Ini juga salah satu upaya kita melestarikan sumber daya lokal kita, ke depan anak cucu kita akan selalu ingat bahwa di Kabupaten Bangka ada benih padi yang namanya Raden, Mayang Pasir dan Damel,". ucap Syarli
Terakhir, Syarli mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan seluruh masyarakat Kabupaten Bangka yang selama ini telah mendukung dan berdoa untuk kelancaran proses pelepasan varietas padi ladang lokal Bangka.
BACA JUGA:Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera
"Terimakasih kepada seluruh tim dan masyarakat Kabupaten Bangka untuk doa dan dukungannya.
Kami tidak akan bisa sampai ke titik ini tanpa dukungan para pihak terutama dari seluruh masyarakat Bangka," tutur Syarli
Petani siap sambut tiga varietas unggul Bangka
Diakuinya tiga varietas padi ladang lokal Bangka oleh Kementan RI disambut gembira oleh para petani padi ladang.
Selama ini, untuk memperoleh benih padi lokal mereka harus menyimpan hasil panen atau meminjam dari petani lain.
Hal ini tentunya merupakan kendala yang selalu dihadapi setiap kali tiba musim tanam.
Akibatnya bagi petani yang baru mau memulai tanam atau untuk menanam dalam skala luasan besar tidak bisa dilakukan.