Wako Udin Paparkan Strategi Ketenagakerjaan Adaptif 2025-2030 di Hadapan Komisi IX DPR RI

Senin 24-11-2025,19:12 WIB
Reporter : Lia
Editor : Govin

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin, memaparkan strategi kebijakan ketenagakerjaan yang adaptif, inklusif, dan berbasis data di hadapan Tim Komisi IX DPR RI, Senin (24/11/2025).

Kunjungan kerja pengawasan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX, Muhammad Yahya Zaini, dan berfokus pada evaluasi profesionalitas kinerja pengawas tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

​Dalam paparannya, Prof. Saparudin menyampaikan kondisi di mana Pangkalpinang, yang didominasi sektor perdagangan, rumah makan, dan hotel (menyerap 36,70% tenaga kerja), menghadapi sejumlah tantangan krusial.

BACA JUGA:Perdana MBG di Basel, SMA 1 Toboali Jadi yang Pertama, Debby Harapkan Ini

​Meskipun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 66,999%, TPT masih di angka 5,98%—sedikit naik akibat dampak ekonomi dari persoalan tata niaga timah. Isu utama lainnya mencakup kesenjangan gender dalam partisipasi kerja (perempuan 52,73% vs. laki-laki 81,02%), rendahnya kontribusi industri pengolahan, dan tingginya proporsi tenaga kerja informal tanpa perlindungan.

BACA JUGA:Hadiri Rapat Paripurna, Gubernur Hidayat Arsani: Dari Rakyat Untuk Rakyat

​Menjawab tantangan tersebut, Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Dessy Ayutrisna, memperkenalkan tiga pilar utama strategi ketenagakerjaan dalam visi-misi kepemimpinan 2025-2030:

1. Diversifikasi Ekonomi dan Penguatan UMKM

​Pemkot berkomitmen mengurangi ketergantungan pada sektor jasa-perdagangan dengan mengembangkan industri pengolahan skala kecil dan menengah. Fokus juga diberikan pada investasi di sektor pariwisata berbasis budaya dan kuliner untuk memperluas lapangan kerja.

​Untuk mendorong pelaku ekonomi, Pemkot akan:

​Mendirikan Bisnis Development Center.

​Memberikan insentif perizinan untuk mendorong sektor informal naik kelas menjadi formal.

​Menguatkan UMKM melalui pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan digitalisasi usaha.

2. Peningkatan Kualitas SDM Melalui Link and Match

​Dalam upaya mengatasi dominasi lulusan SMA/sederajat dan meningkatkan daya saing, Pemkot akan fokus pada:

Kategori :