BABELPOS.ID, TOBOALI — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani melalui perwakilannya, Plt Kepala Dinas Pertanian Babel, Erwin Krisnawinata, membawa kabar bahagia bagi masyarakat petani sawah Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel).
Orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai itu, memastikan 'kantong ekonomi' para petani akan terisi lagi, usai Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), kembali membuka pembelian gabah kering panen (GKP), yang diproduksi oleh petani Desa Rias.
BACA JUGA:Ketua DPRD: Perusahaan sawit se-Babel sepakat bentuk forum CSR 2026
"Per tanggal 22 September 2025 kemarin, telah diterbitkan surat penugasan dari Kepala Badan Pangan Nasional, perihal pengadaan gabah beras semester kedua," ujar Erwin, saat melakukan pertemuan bersama perwakilan petani padi dan Sekretaris Desa Muhammad Yunus, di Balai Desa Rias, Selasa (23/9/2025).
Diterbitkannya kembali penugasan penyerapan gabah, kata Erwin, berkat respons cepat dan tindak lanjut segera Gubernur Hidayat atas kesulitan yang dihadapi petani Desa Rias, usai penghentian penyerapan gabah oleh Bulog Cabang Bangka, per 5 September 2025 lalu.
BACA JUGA:Gubernur Hidayat Tinjau Jembatan Putus Desa Air Ruak, Pastikan Perbaikan Segera
"Alhamdulillah, setelah berkoordinasi dengan pusat dikeluarkan surat perintah itu, yang secara prinsip Perum Bulog sudah bisa melakukan penyerapan gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP (harga pembelian pemerintah) yang telah ditetapkan," ujarnya.
Untuk kembali meyakinkan para petani, Erwin menghubungi secara langsung Kepala Bulog cabang Bangka Akhmad Fahmi Yasin.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Ajak Anggota JDIHN Tingkatkan Kompetensi dan Inovasi melalui Pembinaan JDIHN
Dalam telepon tersebut, Bulog cabang Bangka memastikan akan kembali menyerap gabah petani, sesuai perintah Kepala Badan Pangan Nasional dalam surat Nomor: 257/TS.03.03/K/9/2025.
"Secara prinsip sudah bisa (penyerapan).
Teknisnya sama dengan sebelumnya dengan HPP 6.500 rupiah, nanti bisa petugas kami di lapangan untuk melakukan penyerapan di tingkat petani," pungkasnya.