Selain itu, ia juga punya pengalaman traumatis. "Saat itu bapak saya sakit di Jogyakarta memperlukan darah AB, zaman dulu sulit mendapatkan darah. Dari pengalaman itu semakin memperkuat tekad saya bahwa darah itu kehidupan, rasa kemanusiaan sehingga hal itu menjadi keutamaan bagi diri saya," ungkap Kepala Bappeda Bangka ini.
Pan Budi juga berharap kepada pihak PMI Bangka harus terus memberikan advokasi kepada masyarakat agar mau mendonorkan darah. Karena sebenarnya masyarakat mau jadi pendonor darah tetapi karena tidak mendapatkan informasi bagaimana cara dan dimana mereka harus mendonorkan darah.
"Termasuk juga manfaat kesehatan bagi tubuh dan lainya, apabila kita mendonorkan darah, selain juga rasa kemanusiaan bisa menolong nyawa orang lain," tambahnya.
BACA JUGA:Jumbara III Bangka Ciptakan Kader PMI untuk Kepalangmerahan
BACA JUGA:PMI Bangka Beri Penghargaan Kepada 120 Relawan Donor Darah