BABELPOS.ID, BANGKA SELATAN - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pangkalpinang bersama TIMPORA Kabupaten Bangka Selatan melakukan giat Operasi Gabungan Pengawasan Orang Asing di Wilayah Kabupaten Bangka Selatan Jumat (29/8/2025).
Operasi gabungan ini dilaksanakan di Kawasan Tambang Desa Gadung Toboali, tepatnya pada PT Bangka Internasional Mining Resourches yang bergerak di Bidang Industri Semelter Timah.
BACA JUGA:Polres Basel Amankan Satu Unit Alat Berat Berikut Alat Penambangan, Pemilik Sempat Kabur
BACA JUGA:Kapolda Babel Imbau Pendukung Paslon Pilkada Tak Euforia
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, Wahyu Purwanto menyatakan bahwa kegiatan operasi gabungan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi TIMPORA Kabupaten Bangka Selatan yang bertujuan untuk memantau keberadaan dan kegiatan tenaga kerja asing yang berada di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pangkalpinang, khususnya di Kabupaten Bangka Selatan.
"Kegiatan operasi gabungan ini merupakan pengawasan yang rutin kami laksanakan. Selain mengecek keberadaan dan kegiatan warga negara asing juga kami periksa izin tinggal dan izin bekerja yang diperiksa oleh dinas terkait yang tergabung dalam TIMPORA Kab. Bangka Selatan," ujar Wahyu.
BACA JUGA:Remaja Asal OKI Ini Setubuhi Anak Bawah Umur di Toboali, Sudah 3 Kali, Katanya Pacaran
BACA JUGA:Karyawan PT Timah Bersama Masyarakat Opas Bersihkan Jalan hingga Bantaran Sungai Rangkui
Wahyu menambahkan, setiap institusi anggota Timpora maupun pihak terkait memiliki fungsinya masing-masing sehingga pengawasan dapat terus ditingkatkan.
“Timpora ini terdiri dari gabungan beberapa instansi, sehingga saling mendukung tugas dan fungsi dari masing-masing instansi khususnya yang terkait dengan pengawasan orang asing sehingga menciptakan situasi yang kondusif, aman dan tertib dalam pelaksanaannya" tambahnya.
BACA JUGA:Tujuh Lulusan IPDN Resmi Dilantik Jadi PNS di Pemprov Babel
BACA JUGA:PT Timah Bersama Komunitas Peduli Kampung Gelar Festival Pantai Menuang
Dalam pelaksanaan kegiatan operasi gabungan ini, tim tidak menemukan adanya keberadaan orang asing.
Diperoleh informasi dari penjaga bahwa sudah dua bulan tambang tersebut sudah tidak lagi beroperasi dan setelah sempat beroperasi selama tiga bulan.
Memang pada saat perusahaan beroperasi terdapat sekitar 4-5 orang Warga Negara Tiongkok berada dan berkegiatan di lokasi tambang tersebut.