Sementara itu, Kabupaten Bangka Barat tercatat mengalami inflasi bulanan terendah yakni sebesar 0,16% (mtm).
Secara tahunan, seluruh wilayah di Bangka Belitung juga mengalami inflasi.
Kabupaten Belitung Timur merupakan wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 3,50% (yoy).
Kemudian diikuti oleh Kabupaten Tanjungpandan dan Kota Pangkalpinang masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,67% (yoy) dan 1,71% (yoy).
Selanjutnya, Kabupaten Bangka Barat tercatat sebagai wilayah yang mengalami inflasi terendah yaitu sebesar 1,18% (yoy).
Lebih lanjut, Rommy menambahkan Bank Indonesia terus bersinergi dengan TPID dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil.
Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap 3 (tiga) langkah strategis pengendalian inflasi yaitu (i) menjaga inflasi tahun 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, (ii) menjaga inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0% dan (iii) memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027.
BACA JUGA:Bank Indonesia Gelar ToT Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Content Creator dan Jurnalis se-Sumatera
"Untuk itu, Bank Indonesia bersinergi dengan TPID se-Bangka Belitung akan terus memperkuat kerangka kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," jelas Rommy.
Lebih lanjut Rommy menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung keterjangkauan harga bahan pokok, sejak bulan Januari s.d Juli 2025 telah dilaksanakan 34 sidak pasar di seluruh wilayah di Bangka Belitung baik yang dipimpin langsung oleh Kepala Daerah maupun oleh perwakilan instansi terkait.
Sidak ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat agar tidak khawatir terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok.
Selain itu, Bank Indonesia juga turut mendukung penyelenggaraan Operasi Pasar (OP) dan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang diorkestrasi oleh Pemerintah Provinsi.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus melakukan pemantauan perkembangan harga secara harian melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dapat dimanfaatkan dalam memonitor perkembangan harga pangan secara realtime.
BACA JUGA:PRODIGIOUS 2025: Langkah Nyata Bank Indonesia Bangka Belitung Dukung UMKM Go Digital
Pada kerangka ketersediaan pasokan, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait.
Pada bulan Juli, telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka memperkuat ketahanan pangan melalui berbagai kegiatan inisiatif antara lain hilirisasi produk perikanan yang dilakukan oleh UMKM di Kurau Batubelubang dan Sungaiselan, Penyaluran SPHP oleh Bulog yang sudah dimulai sejak tanggal 24 Juli 2024, Penandatanganan 3 (tiga) Kerja Sama Antar Daerah (KAD) Government to Government (G to G) pada tanggal 25 Juli 2025 mengenai sinergi pengendalian inflasi daerah yang dilaksanakan pada rangkaian kegiatan Explore Babel antara Kabupaten Belitung Timur dan Kota Bekasi, Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Belitung dan Penanaman jagung bersama Kapolres Bangka Tengah di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah pada tanggal 31 Juli 2025.