BABELPOS.ID, BELITUNG – Komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung ketahanan ekonomi pesisir dan transisi energi bersih terus menunjukkan hasil nyata. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine, PLN menghadirkan solusi transportasi laut ramah lingkungan yang terbukti berhasil meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menekan biaya operasional di Kampung Nelayan Mau Maju, Desa Suak Gual, Kabupaten Belitung.
Sejak program ini diluncurkan pada 24 Mei 2024, PLN UIW Bangka Belitung telah menyalurkan bantuan berupa 5 kapal fiber bermesin listrik Manta One, 10 baterai listrik, 500 unit bubu penangkap ikan, 5 set alat selam scuba dive, dan 1 unit mesin pengisi oksigen kepada nelayan setempat. Setahun setelah implementasi, manfaatnya kini dirasakan langsung oleh masyarakat.
Ketua Koperasi Kampung Nelayan Mau Maju, Rozali, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran program ini.
“Kami sangat terbantu dengan kapal listrik dan alat tangkap dari PLN. Sekarang hasil tangkapan meningkat signifikan, rata-rata 150 kg cumi-cumi dan 100 kg ikan per kapal setiap bulan. Biaya melaut juga jauh lebih ringan karena tidak perlu beli BBM seperti dulu,” ujarnya, Senin (30/6/2025).
BACA JUGA:Srikandi Movement: PLN dan Pemerintah Daerah Bersinergi Peduli Anak Spesial di Belitung
Secara teknis, kapal listrik Manta One membutuhkan rata-rata 4 kWh untuk sekali pengisian penuh, yang mampu menempuh jarak ±30–35 kilometer dari bibir pantai. Dengan tarif listrik sekitar Rp 2.500/kWh, biaya operasional per sekali isi ulang hanya sekitar Rp 10.000, dibandingkan kapal berbahan bakar minyak yang bisa menghabiskan 2-3 liter BBM atau setara Rp 20-30 ribu per trip untuk jarak yang sama.
Efisiensi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal kelestarian lingkungan. Kapal listrik tanpa emisi limbah minyak, menjaga perairan tetap bersih, membuat ekosistem laut lebih sehat, dan mendorong populasi ikan berkumpul di area-area bubu yang telah dipasang.
Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ani Saputra, turut mengapresiasi program ini.
“Kapal listrik PLN sangat strategis untuk keberlanjutan sektor kelautan. Hemat biaya, minim polusi, dan hasil tangkapan terbukti meningkat. Ini program yang seharusnya bisa direplikasi di wilayah pesisir lain,” ungkapnya.
BACA JUGA:PLN UP3 Bangka Gelar Care For Asset: Tingkatkan Keandalan Jaringan dan Cegah Potensi Bahaya
BACA JUGA:YBM PLN Bersama Rumah Sehat BAZNAS Pangkalpinang, Hadirkan Bantuan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Senada, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri, S.Pi., menyebut Electrifying Marine sebagai langkah maju yang selaras dengan pengembangan Kampung Nelayan Maju.
“Kami terus memantau pemanfaatannya, hasilnya luar biasa. Program ini tepat untuk mendukung ketahanan ekonomi nelayan sekaligus menjaga ekosistem laut,” jelas Firdaus.
General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Dini Sulistyawati, menegaskan program ini merupakan pengejawantahan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi bersih, mendorong ekonomi pesisir, serta menghadirkan layanan listrik hingga ke laut.