Selain itu, mereka juga memperkenalkan branding visual melalui pembuatan spanduk menarik dan media promosi lainnya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan pelanggan, terutama dari luar desa.
Langkah ini mendapat tanggapan positif dari para pelaku usaha. Salah satu pengusaha makanan ringan di desa tersebut, Ibu Yuliana, pemilik usaha penganan snack Kendayi, mengaku sangat terbantu dengan program yang dijalankan mahasiswa KKN.
BACA JUGA:104 Petenis Ramaikan Turnamen Baveti Murray 2025
“Saya sangat berterima kasih kepada kalian (mahasiswa KKN) yang telah membantu usaha saya.
Sebelumnya, Aneka Snack Kendayi hanya dikenal di sekitar wilayah sini saja dan pemasarannya masih terbatas.
Sekarang usaha saya sudah punya spanduk sendiri dan bisa ditemukan di Google Maps.
Ini sangat membantu karena pelanggan dari kota jadi lebih mudah menemukan lokasi kami,” ujar Ibu Yuliana.
BACA JUGA:104 Petenis Ramaikan Turnamen Baveti Murray 2025
Usaha aneka penganan Kendayi milik Ibu Yuliana dikenal dengan produk makanan ringan sehat berbahan alami, seperti keripik wortel, keripik bayam, dan keripik ubi ungu.
Sebelumnya, produk-produk ini hanya dijual di lingkungan sekitar tanpa adanya strategi pemasaran yang jelas.
Namun, setelah mendapatkan pendampingan dari mahasiswa KKN, Ibu Yuliana kini lebih percaya diri dalam memasarkan produknya.
BACA JUGA:Mendagri Terbitkan SE Efisiensi APBD, Ini Isinya
Hal ini juga dirasakan oleh Mbok Sus, pemilik usaha Kemplang Panggang.
Seperti yang diketahui, kemplang panggang adalah makanan khas Bangka yang sudah dikenal hingga tingkat nasional.
Kemplang panggang adalah camilan berbahan dasar ikan yang memiliki cita rasa khas dan sering menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.