BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman telah mempersiapkan strategi dan program menghadapi tantangan kebijakan makro ekonomi, guna menjaga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.
BACA JUGA:Pemkab Bateng Matangkan Persiapan Pilkada 2024
Menurut Erzaldi, untuk Babel diperkirakan efektivitas kebijakan makro ekonomi dan pembangunan regional kedepannya akan sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, termasuk perencanaan strategis, implementasi kebijakan yang berkelanjutan, serta kolaborasi antar tingkat pemerintahan dan sektor swasta.
Ia mengatakan makro ekonomi adalah kajian yang mempelajari ekonomi secara menyeluruh, termasuk struktur, kinerja, dan perilaku ekonomi di tingkat nasional. Makro ekonomi juga menganalisis perubahan ekonomi yang memengaruhi perusahaan, pasar dan masyarakat.
BACA JUGA:Jelang Indonesia Vs Arab Saudi, Ini Kata Kedua Pelatih
Disamping itu, makro ekonomi juga dapat membantu membentuk kebijakan bagi pemerintah, misalnya kebijakan untuk mengatur penciptaan lapangan kerja dan meminimalisir pengangguran.
"Saya telah merangkum beberapa poin krusial yang dapat menjadi fokus dalam efektivitas kebijakan makro ekonomi kedepan," katanya, Senin (18/11).
Beberapa poin krusial yang dapat menjadi fokus dalam efektivitas kebijakan makro ekonomi kedepan yang telah dirangkum sebagai berikut:
BACA JUGA:Ini 5 pemain Arab Saudi yang Harus Diwaspadai Pasukan Garuda
1. Diversifikasi Ekonomi
Permasalahannya Ekonomi Bangka Belitung masih sangat bergantung pada sektor pertambangan, khususnya timah, yang rawan fluktuasi harga global dan degradasi lingkungan.
Solusi: Diversifikasi sektor ekonomi melalui pengembangan pariwisata, pertanian, perikanan, dan industri kreatif misalnya, promosi pariwisata berbasis alam dan budaya dan peningkatan nilai tambah produk lokal, seperti pengolahan hasil laut dan hasil pertanian (lada putih, kelapa sawit).
BACA JUGA:Desa Keciput Kabupaten Belitung Raih Juara 3 Kategori Desa Wisata Maju
2. Infrastruktur yang Terintegrasi
Permasalahan untuk hal ini dikarenakan masih terdapat keterbatasan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara yang menghambat distribusi barang dan mobilitas masyarakat.