Oleh: Febri Yanto S.IP M.Si MH
Mahasiswa Pascasarjana Prodi Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN Jakarta
Dosen: Prof. Dr. Ismail Nurdin. M.Si
___________________________________________
LATAR BELAKANG
TRANSFORMASI digital telah menjadi isu sentral dalam pemerintahan modern. Di Indonesia, upaya untuk mewujudkan pemerintahan berbasis digital telah dilakukan dengan berbagai inisiatif, namun masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah disparitas digital yang signifikan di berbagai daerah, kurangnya kapasitas sumber daya manusia, serta hambatan birokrasi yang menghambat adopsi teknologi informasi. Selain itu, integrasi sistem yang belum optimal serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait e-government juga menjadi kendala.
Solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain pengembangan berbagai platform layanan online, peningkatan infrastruktur teknologi informasi, dan pelatihan bagi aparatur sipil negara. Namun, upaya-upaya ini belum sepenuhnya efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Studi komparatif dengan negara-negara maju yang telah berhasil dalam transformasi digital dapat memberikan pembelajaran berharga. Dengan mengacu pada kerangka kerja teoritis dari Heeks (2006) dan Gronlund (2005), penelitian ini bertujuan untuk memetakan inovasi e-government di Indonesia, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta merumuskan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis digital.
BACA JUGA:Calon Pimpinan KPK dan Tantangan 79 Tahun Indonesia Merdeka
BACA JUGA:PERAN AMICUS CURIAE DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
- Mendeskripsikan praktik-praktik inovasi pelayanan publik berbasis digital di Indonesia.
- Melakukan perbandingan dengan negara maju dalam hal tingkat kematangan e-government.
- Mengembangkan model implementasi e-government yang relevan dengan konteks Indonesia berdasarkan teori Heeks dan Gronlund.
- Mengevaluasi dampak inovasi tersebut terhadap efisiensi, efektivitas, dan kepuasan masyarakat.
KERANGKA TEORITIS
Penelitian ini mengadopsi pendekatan multidisiplin untuk menganalisis fenomena inovasi e-government di Indonesia. Secara teoritis, penelitian ini berakar pada perspektif e-government yang dikembangkan oleh Heeks (2006) dan Gronlund (2005). Kedua teoretikus ini menawarkan kerangka analitik yang komprehensif untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi e-government.
Heeks (2006) menekankan pentingnya konteks sosial, budaya, dan politik dalam implementasi e-government. Ia berargumen bahwa teknologi informasi tidaklah netral, melainkan tertanam dalam konteks sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, keberhasilan e-government sangat bergantung pada kesesuaian teknologi dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat, serta dukungan dari para pemangku kepentingan.