Di sisi lain, para guru juga memerlukan perlindungan institusional yang memadai agar mereka dapat menjalankan peran mereka dengan optimal tanpa rasa takut atau tekanan yang berlebihan. Sekolah sebagai institusi pendidikan harus mampu bersikap tegas dan objektif dalam menangani laporan-laporan dari orang tua. Setiap laporan harus ditangani dengan prosedur yang transparan dan berdasarkan evaluasi yang menyeluruh, sehingga guru merasa bahwa institusi mendukung dan melindungi mereka dari laporan yang tidak beralasan atau tidak berdasar. Sekolah perlu menempatkan guru sebagai mitra yang penting dalam pendidikan, bukan sekadar pelaksana yang harus selalu tunduk pada tuntutan orang tua.
Dalam jangka panjang, untuk mengurangi diskriminasi yang dialami oleh guru akibat laporan dari orang tua, perlu ada perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Orang tua perlu dididik untuk memahami bahwa pendidikan adalah proses kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidangnya. Mereka juga perlu diberikan pemahaman bahwa pendidikan tidak hanya tentang hasil akademik, tetapi juga tentang proses pengembangan karakter dan etika yang melibatkan kerja sama dan penghargaan terhadap otoritas di lingkungan sekolah. Selain itu, perlu ada kebijakan pendidikan yang lebih berpihak pada profesionalisme guru, seperti kode etik yang jelas dan mekanisme pengaduan yang objektif dan adil.
BACA JUGA:Manusia dan Masa Depan Ekonomi Hijau Biru di Bangka Belitung
BACA JUGA:Mengelola Perubahan Ekonomi di Bangka Belitung, Tantangan dan Peluang di Era Turbulensi
Dengan mengurangi diskriminasi terhadap guru yang dilaporkan oleh orang tua, sistem pendidikan dapat menciptakan iklim yang lebih sehat dan mendukung bagi para pendidik. Guru yang merasa dihargai dan didukung oleh institusi dan orang tua akan lebih termotivasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan berinovasi dalam pengajaran. Pada akhirnya, tujuan utama dari pendidikan, yaitu mencerdaskan bangsa dan membentuk generasi yang berkarakter, dapat tercapai dengan lebih optimal ketika semua pihak termasuk guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam kerangka yang saling menghargai dan mendukung.
BACA JUGA:Menelaah Fenomena Doom Spending di Kalangan Milenial dan Gen-Z Indonesia dari Kacamata Marketing