BABELPOS.ID, BELITUNG TIMUR - Kampong Reklamasi Selinsing di Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu bentuk nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan PT Timah Tbk.
BACA JUGA:Waspada! Ada Temuan Anggur Muscat Mengandung Pestisida Melebihi Batas, Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Di Kampong Reklamasi Selinsing, PT Timah bersama BUMDes Selisining menyulap lahan bekas tambang menjadi kawasan agroeduwisata.
Di Kawasan ini PT Timah mengembangkan kawasan hijau dengan berbagai fungsi.
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya dukung lingkungan merupakan komitmen PT Timah Tbk dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan.
BACA JUGA:Sekjen Kemenkumham Ajak Peserta SKD CPNS untuk Memberikan Usaha Terbaik
Lahan bekas tambang di Kampong Reklamasi Selinsing mengintegrasikan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, wisata edukasi, pembibitan dan pengelolaan kolong menjadi wisata air.
Ketua BUMDes Selinsing, Diky Afriansyah mengatakan Kampong Reklamasi Selinsing juga telah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat maupun wisatawan.
BACA JUGA:Waspada! Ada Temuan Anggur Muscat Mengandung Pestisida Melebihi Batas, Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Dalam beberapa bulan terakhir jumlah kunjungan ke Kampong Reklamasi Selinsing telah mencapai ribuan orang.
Hal ini karena ketertarikan orang-orang untuk melihat pengelolaan lahan bekas tambang yang bisa digunakan untuk berbagai sektor.
BACA JUGA:27 Guru di Bateng Ikuti Program Guru Penggerak
“Yang bikin orang tertarik itu karena ini bagian dari edukasi wisata, kami bersama PT Timah memanfaatkan lahan kritis bekas tambang untuk berbagai sektor seperti wisata, pertanian, peternakan. Bahkan di sini juga ditanami pohon-pohon endemik Belitung yang sudah sulit ditemui,” katanya, Rabu (30/10/2024).
BACA JUGA: Bangka Barat Terima 156.978 Surat Suara Pilkada 2024
Selain wisatawan, kata dia para pelajar maupun pelajar juga sering datang ke Kampong Reklamasi Selinsing untuk mempelajari dan meneliti tentang banyak hal seperti pola penanaman yang dilakukan di lahan bekas tambang, melihat berbagai jenis tumbuhan lokal.