4 Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya

Minggu 29-09-2024,18:40 WIB
Reporter : Septi
Editor : Jal

BABELPOS.ID - Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, FHFA, kardiomiopati dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menunjukkan gejala khas pada awalnya.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers rumah sakit di Jakarta pada Selasa (25/9), dia menyampaikan bahwa kondisi yang demikian membuat banyak orang baru menyadari adanya gangguan ketika sudah dalam tahap lanjut.

Menurut dia, kebanyakan kasus kardiomiopati terjadi pada usia muda, puncaknya sekitar usia 30 sampai 40 tahun. 

Pengetahuan mengenai jenis-jenis kardiomiopati dan gejalanya diperlukan untuk bisa mengetahui lebih awal gangguan jantung itu. 

BACA JUGA:Ketahui 6 Penyebab Kamu Sering Sakit

BACA JUGA:Cek Perut Kamu, Ini Penyakit yang Mengancam

Jenis-Jenis Kardiomiopati

1. Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati dilatasi adalah jenis kardiomiopati yang paling umum. Dalam kondisi ini, otot jantung akan melemah sehingga dinding bilik jantung (ventrikel) akan mengalami penipisan dan ruang jantung membesar. Konsekuensinya, jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti sesak napas, cepat lelah, dan pembengkakan pada kaki atau perut.

2. Kardiomiopati Hipertrofik

Dinding jantung, khususnya ventrikel kiri, mengalami penebalan yang berlebihan dan tidak lazim dalam kondisi kardiomiopati hipertrofik. Adanya hipertrofi dari otot jantung ini akan menyebabkan dinding bilik jantung menjadi mengeras dan kaku sehingga berdampak pada gangguan relaksasi jantung, suatu fase yang penting dalam pengisian darah ke dalam bilik jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh.

Jenis kardiomiopati ini merupakan yang paling sering dijumpai, angka kejadiannya sekitar 1 dari 500 penduduk sehat. Penyebabnya hampir selalu mutasi genetik atau keturunan. Gejalanya dapat berupa nyeri dada, berdebar, dan pingsan.

BACA JUGA:Manfaat Vitamin C Saat Musim Hujan

BACA JUGA:Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otak Kamu

3. Kardiomiopati Restriktif

Kardiomiopati restriktif ditandai perubahan struktur dinding bilik jantung yang menyebabkan pengerasan otot jantung tanpa adanya penebalan dinding. Jenis kardiomioapti ini lebih jarang ditemui dibandingkan kelainan otot jantung lainnya. Serupa dengan kardiomiopati hipertrofik, kondisi restriktif akan menyebabkan gangguan berat pada fase relaksasi otot jantung, sehingga berakibat gagal jantung dengan gejala berat dan umumnya sulit untuk diobati.

4. Kardiomiopati Aritmogenik

Kelainan ini secara spesifik disebabkan oleh perubahan jaringan otot jantung yang normal menjadi jaringan lemak fibrosa. Secara statistik, kondisi ini lebih sering mengenai atau dimulai dari bilik jantung sebelah kanan, namun pada sebagian kasus bisa meluas hingga ke bilik jantung kiri.

Kondisi ini sering kali menyebabkan aritmia atau gangguan irama jantung yang fatal, jauh sebelum manifestasi gejala gagal jantung terjadi. Hal ini berkaitan dengan insidensi henti jantung atau kematian jantung mendadak yang lazimnya dijumpai pada pasien usia muda dengan penampilan sehat tanpa gejala sebelumnya.

Kategori :