Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) YPAC Kota Pangkalpinang, Selfiarita, juga menyambut baik kerja sama ini.
Kerja sama ini merupakan program dirancang untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan bagi Warga Binaan agar mereka siap berkontribusi secara positif setelah keluar dari lapas.
BACA JUGA:Jelang OMP 2024, Polresta Pangkalpinang Gelar Doa Bersama
BACA JUGA:Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun
“Sebelum masa purna bakti, saya akan mendukung program Lapas Pangkalpinang dalam memberikan pelatihan penerjemah bahasa isyarat bagi Warga Binaan dan Kerja sama ini adalah langkah konkret dalam memastikan mereka mendapatkan hak-hak tersebut," katanya.
BACA JUGA:Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun
BACA JUGA:Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun
Dikatakan Selfiarita, program ini akan mencakup berbagai kegiatan seperti pelatihan keterampilan kerja, sesi konseling, dan pendidikan kewirausahaan.
Katanya, layanan penerjemah bahasa isyarat akan memastikan warga binaan dapat memahami dan memanfaatkan sepenuhnya setiap kegiatan yang diselenggarakan dalam program ini.
BACA JUGA:Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun
“Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan Pemasyarakatan khususnya Lapas Pangkalpinang yang lebih inklusif dan kualitas layanan publik pemasyarakatan meningkat secara keseluruhan,” kata Selfiarita.
Program kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun dengan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas program dan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Dalam waktu dekat, berbagai kegiatan akan segera dimulai, termasuk pelatihan keterampilan dasar, terapi fisik dan program pendidikan inklusif.