BABELPOS.ID, TOBOALI - Sejumlah makanan takjil serta jajanan pasar di Kota Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel) diperiksa serta uji sampel oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pada Selasa (19/03).
Pengecekan ini juga merupakan salah satu program dari BPOM Pangkalpinang yakni Billing Emas atau Laboratorium Gratis ke masyarakat.
Pengawas Makanan dan Farmasi BPOM Pangkalpinang Frenandha Dwi Dharmawan menyebutkan, sejumlah aneka makanan jajanan pasar serta takjil dilakukan uji sampel untuk melihat kandungan bahan pada makanan tersebut.
"Setidaknya terdapat 36 jajanan yang kita ambil sampelnya, dan hasilnya seluruh takjil yang diperiksa aman untuk di konsumsi," ungkapnya.
BACA JUGA:Yuk Ngabuburid Bersama DLH dan Ketua TP PKK Basel, Ini Kegiatannya
BACA JUGA:Jaga Kamtibnas Tetap Kondusif, Personel Polres Basel Patroli Sahur On The Road
Makanan yang diperiksa dari berbagai macamnya, mulai dari pempek, lakso, puding ataupun makanan lainnya.
"Pada uji sampel ini terdapat empat titik yang kita periksa dan semuanya tidak ada relatif atau aman di konsumsi," tuturnya.
Dijelaskannya, terdapat beberapa parameter uji kimia yang dilakukan untuk mendeteksi adanya bahan berbahaya yang dicampurkan dalam makanan.
Bahan yang sering dicampurkan pada makanan yakni, formalin, boraks, metanil yellow, serta rhodamin.
"Bahan - bahan ini memang sangat berbahaya bagi tubuh manusia apabila sampai dikonsumsi, karena banyak terdapat zat - zat yang berbahaya," jelasnya.
BACA JUGA:Ini Upaya Polres dan Polsek di Basel Cegah Perang Sarung
BACA JUGA:Selama Ramadan, Sampah di Toboali Meningkat Segini
Melihat dari uji sampel makanan ini yang semuanya aman atau tidak ada reaktif, diharapkan agar para pedagang tetap mempertahankan kualitas makanan yang dijual tersebut.
"Harap tetap dijaga kualitasnya, karena memang dalam kurun waktu 3 tahun ini belum ada ditemukan makanan yang dijual di Toboali di campur dengan bahan berbahaya," pungkasnya.(*)