Produk yang dihasilkan selain kerupuk rajungan ada sambal ikan bete-bete, oseng-oseng ebi, sambal kerang dan teh herbal. Proses produksinya dikerjakan secara berkelompok dengan 2 orang rekan lainnya di rumah. Sementara itu, pemasaran produk Keripik Rajungan ini juga sudah mencapai daerah lain seperti Bogor, Kalimantan, Bone, hingga Jakarta. Meskipun jumlahnya masih sedikit, tapi Rita bersyukur produknya disukai oleh masyarakat.
Menjadi Pelaku UMKM yang Naik Kelas
Rita mengaku awalnya Ia mendapatkan bantuan permodalan dari program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari PNM dan sudah menjadi nasabah sejak tahun 2016. Pinjaman yang didapatkan bertahap, mulai dari Rp2 juta hingga mencapai Rp8 juta yang menurutnya sangat membantu dalam mengembangkan usaha.
“Pinjaman ini sangat membantu mengembangkan produk dan juga kemasan. Karena kemasan produk juga membutuhkan biaya yang banyak,” ungkapnya.
Atas kerja keras dan kegigihannya, usaha Rita terus berkembang dan menjadi pelaku usaha yang naik kelas. Rita akhirnya kemudian menjadi nasabah BRI dan mendapatkan pendanaan KUR.
“Pinjaman BRI sekarang saya dapat Rp35 juta, jadi sangat membantu sekali. Selain untuk mengembangkan usaha saya, juga membantu usaha suami saya yang seorang Nelayan,” imbuhnya.
BACA JUGA:BRI Bayarkan Dividen Interim Rp12,7 Triliun, Negara Kantongi Rp6,8 Triliun
BACA JUGA:BRI Kembali Terbitkan Green Bond, Wujud Komitmen Pembiayaan Berkelanjutan
Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada PNM Mekaar dan BRI yang sudah memberikan kesempatan modal usaha yang sangat membantunya mengembangkan usaha demi meningkatkan ekonomi keluarga.
“Saya sangat berterima kasih kepada PNM Mekaar dan terutama BRI karena sudah membantu para pelaku UMKM kecil seperti saya memberi pinjaman dengan bunga rendah, sehingga tidak memberatkan kami,” lanjut Rita.
Ke depannya, Rita berharap bahwa produknya bisa lebih dikenal masyarakat luas. Ia pun berharap pemerintah dan lembaga terkait lainnya bisa lebih memperhatikan UMKM kecil seperti yang ia kelola, agar bisa semakin maju dan berkembang meskipun berada di lokasi yang terpencil.
BACA JUGA:Melesat, Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Tumbuh 33,9% Capai Rp6.788 Triliun
Mama Muda merupakan salah satu contoh pelaku UMKM yang berhasil naik kelas berkat keberadaan Holding Ultra Mikro.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso pun mengungkapkan bahwa Holding Ultra Mikro yang dibentuk pada September 2021 yang lalu telah berhasil menangani 44 juta nasabah kredit UMKM.
“Bahwa untuk pemberdayaan itu ternyata tidak cukup dikasih kredit. Yang paling penting itu dua hal ternyata, dikasih kredit dan didampingi, dan yang kedua mereka juga harus diajari menabung. Dan Alhamdulillah di holding UMi kita sudah punya rekening tabungan 173 juta rekening tabungan,” tambah Sunarso.(*)