//Atasi Masalah Banjir Sekitar Bukit Nyatoh
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pangkalpinang kembali akan melanjutkan pembangunan kolam retensi di Bukit Nyatoh. Hal ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi besarnya limpasan air akibat tingginya curah hujan.
Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sudah memiliki Detail Engineering Design ( DED ) pada Tahun 2013 untuk mengatasi masalah banjir khususnya dikawasan sekitar Bukit Nyato. Rencana dan DED yang disusun berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang Tahun 2012 seiring perjalanan waktu secara bertahap baru dapat dilaksanakan pada Tahun 2022, dengan melakukan pembebasan lahan/pengadaan tanah pada Tahun 2021 dan melakukan review terhadap DED tersebut melalui APBD Tahun 2022 pada semester awal serta dilanjutkan dengan intervensi fisik pada tahun 2023 dan 2024.
BACA JUGA:Kalapas dan Kepala Imigrasi Tanjungpandan Babel dapat Penghargaan dari Menkumham
"Kami berupaya seoptimal mungkin pada tahun berjalan walau banyak keterbatasan untuk terus mengatasi genangan yang kerap terjadi di beberapa daerah rawan genangan. Termasuk salah satunya sekitar Bukit Nyato/Linggarjati hulu Kelurahan Kejaksaan yang kerap mengalami kendala penampungan dan resapan air pada saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi," ungkap Kabid SDA dan PPK Pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyato/Linggarjati Hulu.
Apalagi, saat terjadi pasang laut kemungkinan besar volume air yang tinggi akan menggenangi daerah tersebut. Sehingga menggenangi beberapa daerah rawan genangan termasuk beberapa ruas jalan.
BACA JUGA:Pemkab Bangka Barat Berikan 33 Sertifikat ke Siswa Sekolah BUMDesa
Sebelumnya, tahun 2021 Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Bidang Pertanahan melakukan pembebasan lahan seluas kurang lebih 8.000 m² untuk menindaklanjuti kegiatan pembentukan kolam retensi. Rencana tersebut untuk mengantisipasi besarnya debit air yang menggenangi daerah rendah sehingga dapat mengoptimalkan resapan air pada daerah rawan genangan.
"Setelah DED di review oleh Dinas PUPR Kota Pangkalpinang yang mana proses tersebut tentunya juga sudah melalui jalan yang cukup panjang sejak tahun 2012. Dari mulainya dilakukan survei lokasi, penyusunan dan review DED, serta melakukan pembebasan lahan," katanya.
Pembangunan kolam retensi salah satu fungsinya untuk resapan air atau konservasi air. Kemudian, pekerjaan pembangunan kolam retensi Bukit Nyatoh di Kelurahan Kejaksaan yang pada tahun 2023 ini masih dilakukan secara bertahap dan Insyaallah masih terus diupayakan pada tahun 2024.
BACA JUGA:Kekurangan ASN, Pemkab Bangka Barat Pertahanan Honorer
"Semua pihak tentunya berharap agar kegiatan ini dari awal sampai saat ini dan nantinya dapat berjalan dengan baik. Kalau terdapat kendala di lapangan tentunya upaya koordinasi akan tetap kami lakukan untuk mencari solusi yang terbaik," ujarnya.
Ikmanto juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak khususnya masyarakat Kota Pangkalpinang. Pasalnya, atas dukungan dan mensupport segala upaya pembangunan di Kota yang dicintai ini menuju Kota yang sama-sama dibanggakan.(tob)