BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Kapolres Babar Ingatkan Personel Harus Netral
Sebagian besar, diakui Agus, LU menunjukkan kinerja positif, terutama LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan. LU Industri Pengolahan tumbuh 1,46% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,93% (yoy).
"Kinerja industri pengolahan utamanya ditopang oleh sub-kategori industri makanam dan minuman, terutama minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya yang mengalami peningkatan produksi. Namun demikian, penurunan ekspor logam timah menahan laju pertumbuhan industri pengolahan lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu, Agus menerangkan, LU Konstruksi tumbuh signifikan yaitu 13,90% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,04% (yoy). Kinerja konstruksi didorong oleh meningkatnya pembangunan infrastruktur dan sarana fisik di wilayah Babel.
BACA JUGA:DARI KAPITULASI TUNTANG KE TRAKTAT LONDON
BACA JUGA:Pemprov Gelar Rakor dan Sinkronisasi Kebijakan Kesra Non Pelayanan Dasar I Se-Babel
Adapun LU Perdagangan tumbuh 1,31% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,41% (yoy). Kinerja perdagangan disebabkan oleh meningkatnya volume barang yang diperdagangkan seiring dengan maraknya ritel modern dan lokal di Babel.
"Sementara itu, LU Pertanian tumbuh 3,20% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,06% (yoy). Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh subsektor perikanan dan perkebunan terutama dampak peningkatan produksi kelapa sawit," papar Agus.
BACA JUGA:Diduga Bandar Sabu, Warga Mentok Ditangkap
BACA JUGA:Harapan Pasien Operasi Katarak Gratis untuk Rudianto Tjen: Terus Bantu Warga
Dari sisi pengeluaran, Agus menambahkan, konsumsi rumah tangga tumbuh 3,70% (yoy) didorong oleh momentum libur sekolah tahun ajaran baru serta cuti bersama HBKN Idul Adha 1444 H.
Katanya, laju konsumsi rumah tangga yang meningkat sejalan dengan kredit/pembiayaan yang tumbuh positif 13,15% (yoy) pada bulan September 2023. Sementara itu, konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 0,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,09% (yoy).
BACA JUGA:NPHD, Mandat Pusat untuk Sukseskan Pemilukada 2024
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Bakal Bagikan Sertifikat Secara _Door to Door_ di Bangka dan Bateng
Selanjutnya, dikatakan Agus, investasi (PMTB) tumbuh 4,75% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,09% (yoy) seiring realisasi belanja modal APBD untuk perbaikan dan perluasan jalan, pembuatan saluran air, dermaga, dan bangunin lainnya.
"Sementara itu, ekspor barang dan jasa masih terkontraksi sebesar 15,22% (yoy), dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor komoditas ikan dan udang, logam timah, dan produk galian," tutupnya.(pas)