Sejak itu, Hizbullah semakin terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel, meskipun Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas.
Yaman dilaporkan telah mendeklarasikan diri siap perangi Israel. Brigadir Jenderal Yahya Saree dalam sebuah video yang beredar di media sosial menyatakan siap melawan Israel, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurutnya Yaman akan mengerahkan pasukan dengan peralatan perang langsung ke jantung kota Tel Aviv.
"Yaman secara resmi memasuki perang dengan Israel," bunyi pernyataan.
BACA JUGA:Pemainnya Posting Dukung Palestina, Begini Reaksi Bayern Munchen
"Angkatan bersenjata Yaman menegaskan bahwa operasi ini adalah operasi ketiga untuk mendukung Palestina.
"Yaman akan terus melakukan lebih banyak serangan kualitatif dengan rudal dan drone sampai Israel mengentikan agresi," bunyi sebuah pernyataan, dikutip Rabu, 1 November 2023.
Pasukan Hauthi Ansarullah yang beberapa bulan ini perang melawan Arab Saudi memposting sebuah gambar menohok.
Gambar itu memperlihatkan Dimona, pusat penelitian nuklir di Israel sebagai target utama.
Yaman menyatakan kesiapannya berperang melawan Israel bukan karena kebetulan.
"Tetapi atas permintaan rakyat Yaman," kata Jenderal Yahya Saree.
Untuk diketahui, Pemerintahan Yaman saat ini dikuasai oleh pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
BACA JUGA:Kecuali AS, Semua Dukung dan Tegas: Palestina Merdeka!
Di sisi lain Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah menolak gencatan senjata dengan Hamas.
"Aksi gencatan senjata sama saja kami menyerah kepada Hamas," katanya.
Netanyahu bahkan berani menyinggung kitab suci Bible yang menurutnya saat ini adalah waktunya untuk berperang.