BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Rudi Hartanto menyarankan pemerintah Kabupaten Bangka, menguatkan literasi program kota pintar "Smart City" kepada masyarakat agar memperlancar terwujudnya program tersebut.
"Penguatan literasi atau sosialisasi program kota pintar ke masyarakat sangat penting dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bangka, supaya program pembangunan kota berbasis teknologi informasi tersebut benar-benar dipahami dan mendapat dukungan," kata Rudi Hartanto yang merupakan tim penyusunan rencana induk "Smart City" di Sungailiat, Selasa (10/10).
BACA JUGA:Ini Rencana Induk Kota Pintar yang Disusun Bangka
Dia mengatakan, masyarakat dan pemangku kepentingan perlu dilibatkan agar kedepannya dapat lebih mandiri dalam mendukung program pembangunan pemerintah daerah.
Program "Smart City" kata dia, sebenarnya sudah ada di program rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), hanya saja dalam program ini dilakukan pembangunan kota dengan cara yang cerdas karena semua kegiatan terintegrasi.
"Setelah rencana induk berhasil kami dokumenkan, tahun depan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkoinfo) akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangannya," kata dia.
BACA JUGA:Pemkab Bangka Kembangkan Pembangunan Berbasis Smart City
Rudi Hartanto mengatakan, untuk mengoptimalkan program "Smart City" pemerintah Kabupaten Bangka harus menyiapkan berbagai sarana pendukung seperti fasilitas teknologi informasi komunikasi serta sarana penting yang lain.
Sementara Pejabat Bupati Bangka, M Haris berharap program "Smart City" kedepan dapat mendukung pemerintah dalam menetapkan kebijakan regulasi dan arah prioritas pembangunan.
"Saya minta seluruh kepala perangkat daerah untuk berkomitmen mendukung program kota pintar "Smart City" sehingga memberikan dampak yang positif terhadap pelayanan masyarakat yang terintegrasi," katanya.
BACA JUGA:Kick Off Meeting, Bappeda Bangka Siap Susun KLHS RPJPD 2025-2045
M Haris mengakui dalam pengembangan pembangunan kota pintar berbasis teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar karena diketahui teknologi sekarang ini berkembang sangat pesat.
"Untuk mewujudkan "Smart City" tidak hanya didukung sumber daya manusia melainkan pula kesiapan alokasi dana yang besar, sehingga diperlukan peran kerja sama dari pihak swasta maupun BUMN," katanya.(*)
BACA JUGA:BPBD Susun Kajian Resiko Bencana di Kabupaten Bangka