Akhirnya, kepada sahabat tadi, saya mengajak yang intinya mengajak diri saya sendiri karena saya pun ingin dan sangat berharap bertemu dengan keberkahan hidup: “Bukan Allah yang menjauhkan keberkahan dari kita, tapi ternyata kita yang menjauhkan diri dari keberkahan Allah. Mari kita berhenti sombong, guna memulai meraih lapisan keberkahan dengan rasa syukur dan berusaha bisa bermanfaat bagi orang lain. Shodaqoh itu tidak harus dengan harta, tapi juga bisa dengan kepedulian. Mulailah dengan peduli dan menghormati orangtua, guru, ulama dan orang-orang yang berjasa terhadap negeri ini, jangan jadikan mereka bagaikan pecak lampen! Jika tidak, bersiaplah beberapa tahun kedepan oleh anak-anak kita dan generasi berikutnya, juga akan menjadikan kita Pecak Lampen….”
Salam Pecak Lampen!!(*)