BABELPOS.ID.- Mata uang yang beredar di Nusantara sudah beragam, dan itu tak terepas dari siapa penguasa saat itu.
Abad ke 15, misalnya. adalah masa perkembangan Islam di Nusantara. Dan mata uang yang beredar sangat dipengaruhi oleh Kerajaan-Kerajaan islam yang besar saat itu.
BACA JUGA:Rela Jalani Hidup Pahit Demi Duit. Apa Ada Duit di Zaman Majapahit?
Misalnya, mata uang Samudra Pasai, Aceh, Jambi, Palembang, Banten, dan Sumenep. Ciri utamanya, mata uang bertuliskan Arab. Misalnya, Uang Kerajaan Jambi pada sisi belakang bertuliskan Arab “Sanat 1256” dan pada sisi depan “Cholafat al Mukmin”.
Bahkan Kerajaan Sumenep justru mata uang asing tapi diberi cap “Sumenep” aksara Arab.
Melalui https://www.bi.go.id/ dijelaskan beberapa mata uang yang pernah ada seperti, Dinara/jinggara, Real Batu sumenep, Kadsha Banten, Keueh Aceh.
BACA JUGA:Awas! Anggota DPRD Basel Harus 'Pikir-Pikir' Dengan Duit Pokir?
Mata uang Kasha ada yang bertuliskan “Pangeran Ratu Ing Banten”. Ada juga mata uang Sumanap adalah mata uang dari Kerajaan Sumenep dengan aksara Arab. Koin dari uang ini dikenal unik karena bentuknya yang nggak beraturan, bukannya mirip dengan lingkaran. ata uang Sumanap ini eksis sejak 1269 di Kerajaan yang ada di Pulau Madura ketika itu.***