Kisruh PPDB 2023 yang dapat dipandangan sebagai kejadian luar biasa yang menempa dunia pendidikan di Babel adalah momentum Dinas Pendidikan Babel untuk berbenah. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perbaikan menuju kebaikan. Memang membangun dunia pendidikan tidak cukup dengan anggaran yang maksimal bila tidak ditopang SDM aparatur yang memadai. Selain itu, masih persoalan dunia pendidikan di Babel lainnya yang tidak kalah seperti rendahnya angka melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, angka putus sekolah yang masih terus terjadi, angka pengangguran lulusan SMK yang masih tinggi, pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan, serta persoalan-persoalan krusial lainnya.
Menurut hemat penulis, sudah saatnya Dinas Pendididikan babel menghadirkan kebijakan revolusioner untuk mereformasi penyelenggaraan pembangunan pendidikan di Babel. Tanpa adanya inovasi yang kuat, mustahil untuk menghadirkan perubahan signifikan. Karena itulah, penulis menawarkan manajemen KAWA sebagai alternatif perbaikan manajemen pendidikan Babel. Dari aspek filosofi, kata “kawa” dikutip dari kosaakata asli Babel yang bermakna mau. Setiap perubahan haruslah dimulai dari kemauan dulu, lalu dilengkapi dengan kemauan/kompetensi. Manajemen KAWA adalah kepanjangan dari Kompetitif Amanah Wah Antisipatif. Kompetitif adalah bahwa kebijakan, starategi, dan kegiatan pembangunan pendidikan dari level tertinggi hingga level terendah harus dirancang dan dirumuskan dari proses yang selektif dengan memberi ruang bagi diskusi dan pikiran kritis dari para pihak. Amanah adalah bahwa setiap aparatur yang berkecimpung dalam dunia pendidikan harus benar-benar menjalankan jabatannya dengan pnuh sifat amanah dan bertanggung jawab. Wah adalah bahwa setiap produk inovasi dan kreasi pembangunan pendidikan harus bernilai unggul dan mampu membuat masyarakat berdecak kagum. Antidipatif adalah bahwa setiap produk inovasi dan kreasi pendidikan haruslah mampu mengantisipasi dinamika sosial yang terus berubah.
Semoga implementasi manajemen KAWA ini dapat membawa perubahan dalam menata pembangunan dunia pendidikan yang semakin baik dan unggul, terutama untuk mengatasi persoalan PPDB dengan cerdas dan inovatif. Sejalan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-78 ini, mari kita wujudkan kemerdekaan seluruh anak bangsa dalam mengakses pendidiikan sesuai dengan bakat dan minatnya. Selamat merayakan HUT RI ke-78, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Stop kisruh PPDB, majulah bangsa, negeri, dan pembangunan pendidikan di Negeri Serumpun Sebalai.(*)