Kode OTP, Langkah Pengamanan Berlapis Transaksi Digital Bank Sumsel Babel

DI MASA serba digital, dunia perbankan dituntut untuk meningkatkan kinerja mereka. Baik itu berupa layanan, produk, maupun keamanan bagi nasabah. Transaksi digital sangat memungkinkan mengancam para nasabah diganggu oleh kejahatan internet. Tak berlebihan jika nasabah meminta agar bank menunjukkan bukti bahwa mereka telah memiliki keunggulan dan layak dipercaya di era serba “klik” saat ini.

 

 

Oleh Budi Rahmad

Wartawan Babel Pos

 

 

Bank Sumsel Babel menyadari sepenuhnya tantangan dan harapan masyarakat. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung ini tidak berdiam diri. Komitmen memberikan rasa aman dan nyaman kepada nasabah dibuktikan dengan terus berinovasi pada sistem taransaksi digital pada produk-produk mereka.

 

Salah satunya adalah penerapan penggunaan kode One Time Password atau OTP pada setiap transaksi di aplikasi BSB-Mobile. OTP sebagai bentuk persetujuan transaksi nasabah. Tak banyak bank atau jasa keuangan yang menerapkan langkah penggunaan OTP ini. Namun, Bank Sumsel Babel melihat bahwa peningkatan keamanan dengan menggunakan OTP merupakan perlindungan tambahan yang harus diberikan kepada nasabah.

 

“Kita ingin nasabah selalu tenang dan percaya pada Bank Sumsel Babel,” kata Wakil Pemimpin Cabang Bidang Pelayanan dan Operasional Bank Sumsel Babel Pangkalpinang, Chiko Endriawan pada Babel Pos, Selasa (1/8) di Pangkalpinang.

 

Dikatakannya bahwa OTP merupakan pengamanan berlapis dalam transaksi. OTP inilah yang menjadi bukti bahwa transaksi benar dilakukan oleh pemilik akun BSB-Mobile. Penggunaan OTP, lanjut Chiko, akan memberikan ketenangan kepada nasabah akan keamanan akun miliknya.   

 

Tak sedikit cerita ada nasabah yang saldo di rekeningnya melorot akibat dibobol oleh penjahat digital. Silahkan saja search di internet informasi atau berita nasabah bank yang melapor ke aparat penegak hukum akibat bobolnya rekening. Baik karena fasktor kelalaian atau lemahnya pengamanan akun mobile banking.

 

Lemahnya akun mobile banking lebih disebabkan karena hanya mengandalkan Personal Identification Number atau PIN. PIN inilah yang dipakai selama dan setiap bertransaksi. Peristiwa ini juga dikarenakan beberapa nasabah jarang mengganti kombinasi PIN dalam jangka waktu tertentu.

 

Sangat berbeda dengan pengamanan yang dilakukan oleh BSB, selain menggunakan PIN, pada saat menggunakan aplikasi BSB-Mobile ditambah dengan kode OTP. Penambahan ini menjadikan pengamanan menjadi berlapis.

 

Kode OTP merupakan kombinasi 6 angka. Angka inilah yang kemudian diketik dalam kolom permintaan OTP pada transaksi digital di akun BSB-Mobile, baik itu transfer, pembayaran melalui Quick Response Code Indonesia Standard atau lebih dikenal dengan QRIS.  

 

Kode OTP akan dikirim dalam bentuk short massage service (SMS) ke nomor ponsel yang sudah didaftarkan saat membuka akun BSB-Mobile. Kombinasi angka ini hanya berlaku pada satu kali transaksi. Untuk transaksi berikutnya maka akan menggunakan OTP yang baru. Artinya kode OTP tak bisa digunakan berkali-kali sebagaimana PIN. Bahkan OTP memiliki yang waktu yang sangat singkat, hanya 5 menit saja. Ditambah dengan maksimum tingkat kesalahan memasukkan OTP hanya 3 kali.

            

Jumlah yang sama juga diberlakukan untuk pengunaan user name dan MPIN. Kesalahan sebanyak 3 kali akan membuat akun terblokir secara otomatis. Ini semua dilakukan oleh sistem dan bertujuan melindungi akun dari tangan-tangan nakal.

            

Pengiriman nomor OTP ke nomor ponsel juga tidak memakan waktu yang lama. Selama sinyal operator selular dan pulsa mencukupi, maka nomor OTP secara otomatis akan masuk.

            

Chiko juga menyebutkan bahwa OTP sebagai upaya meminimalisir kejadian yang tak diharapkan. Saking seriusnya Bank Sumsel Babel dalam melindungi nasabah, dikatakan Chiko bahwa tim IT BSB bekerja 24 jam.

            

Meski harus memasukkan kode OTP, tak ada kerumitan dalam pemakaianya. Nasabah diyakini paham bahwa OTP dilakukan agar transaksi dilakukan dengan safety.

 

“Ini karena kita sayang pada nasabah,” tegas Chiko.

            

Kecanggihan teknologi teknologi terus bergerak, para penjahat digital selalu mengintai dan berkelana di dunia internet. Celah berbuat jahat dengan didorong niat selalu membuat mereka--penjahat rekening-- kerap melakukan trik dan upaya yang baru. Namun, hingga saat ini kode OTP masih menjadi pelindung yang kuat dan baik hati bagi para nasabah Bank Sumsel Babel.

 

“Hingga saat ini belum ada keluhan,” tukasnya menjawab pertanyaan Babel Pos tentang kemungkinan dikerjai heacker.

            

Demi keamanan, nasabah diminta untuk selalu waspada. Tidak memberikan OTP kepada siapapun dengan alasan apapun, termasuk pada orang yang mengaku pegawai bank. Selanjutnya langkah agar aman adalah menghindari penggunaan internet di tempat umum saat mengakses BSB-Mobile. Jika ada hal yang mencurigakan sesegera mungkin melakukan blokir terhadap akun dan melapor pada bank.

 

Hal lain yang harus diwaspadai adalah kiriman aplikasi ke ponsel anda. Aplikasi bisa berupa undangan pernikahan, pengiriman paket, atau bentuk lainnya. Aplikasi ini jika diunduh bisa meretas ponsel yang mengakibatkan semua data diambil.

            

Sekali lagi OTP adalah bentuk rasa sayang Bank Sumsel Babel terhadap nasabah. Komitmen melindungi nasabah sudah menjadi prioritas. Tujuannya hanya satu, nasabah akan terus percaya dengan pelayanan yang diberikan.

 

Komitmen itu jugalah yang membuat Bank Sumsel Babel Bank Sumsel Babel diganjar dengan penghargaan pada ajang 20th Infobank-MRI Banking Service Excelence Awards 2022 pada Juni lalu. Di perhelatan itu Bank Sumsel Babel berhasil meraih banyak penghargaan, antara lain The 1st Best Internet Banking, The 2nd Best Opening Account Via Mobile App, The 2nd Best SSM Banking, dan berhasil menyabet The Best Overall Performance Kategori Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia.

 

Penghargaan tersebut bukan penghargaan kaleng-kaleng. Itu penghargaan yang prestisius. Juga sebagai bukti bahwa Bank Sumsel Babel sudah menjadi bank terkemuka dan terpercaya dengan kinerja unggul berbasil layanan digital. (**)