PANGKALPINANG – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung Harun Sulianto, didampingi Kepala Divisi Administrasi Muslim Alibar, Kepala Divisi Pemasyarakatan Sahata Marlen Situngkir, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Eva Gantini, Kepala Bidang Keamanan Ridha Ansari, serta Kepala Bidang Pelayanan Hukum Adi Riyanto hadiri pembukaan Pembekalan Calon Purnabakti secara virtual yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal Kemenkumham RI, Senin (1/8) dari Ruang Rapat setempat.
Hadir juga 3 calon pegawai purnabakti dari Kemenkumham Babel, yaitu Kepala Lapas Kelas IIB Sungailiat Zullaeni, Kepala Bidang Hukum Eko Saputro, serta Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Madya Zulkarnaen.
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Sekjen Kemenkumham), Komjen Pol. Andap Budhi Revianto mengimbau kepada seluruh pegawai Aparatur Negeri Sipil (ASN) Kemenkumham, yang akan memasuki masa purnabakti/pensiun dapat meningkatkan dan menambah wawasan, baik dalam kesehatan, pengelolaan keuangan, dan minat kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan agar terwujudnya pensiun sehat dan bahagia.
“Dengan diselenggarakannya kegiatan Pembekalan Calon Purnabakti, diharapkan dapat memberikan motivasi, semangat dan kepercayaan diri kepada pegawai yang akan memasuki masa purnabakti agar tetap aktif dan produktif, sehat dan bahagia, serta mampu menciptakan kegiatan baru yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat,” ujar Andap saat membuka kegiatan Pembekalan Calon Purnabakti Tahun 2023 di Lingkungan Kemenkumham.
Lebih lanjut Sekjen Kemenkumham mengatakan, memasuki masa purnabakti/pensiun merupakan suatu kehormatan dalam bentuk penghargaan yang diberikan oleh negara kepada setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), yang telah mengabdikan sebagian hidupnya dengan baik untuk bangsa dan negara serta masyarakat.
“Pensiun bukan berarti masa pengabdian seorang ASN telah selesai, akan tetapi awal mula suatu pengabdian seorang abdi masyarakat dalam bentuk dan lingkungan yang berbeda,” tandas Andap.
Sekjen Kemenkumham juga mengajak seluruh pegawai ASN Kemenkumham yang akan memasuki masa purnabakti agar selalu semangat, dan terus meningkatkan produktifitas.
“Yakinlah bahwa dimana masyarakat masih sangat mengharapkan peran aktif saudara, dan masyarakat masih sangat menunggu pengabdian kita semua,” kata Andap.
Purnabakti, lanjut Andap, bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan, melainkan masa dimana berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan kantor sehari hari untuk memasuki tahapan tujuan kehidupan yang lebih hakiki. Baik untuk warga maupun kehidupan sosial.
“Purnabakti dapat diartikan sebagai masa perubahan, dari ASN kembali menjadi masyarakat biasa. ASN yang memasuki masa pensiun dipersiapkan mental, emosi, spiritual dan kehidupan sosial,” ucap Andap, Selasa (01/08/2023) pagi.
Idealnya, persiapan memasuki masa pensiun hendaknya direncanakan semenjak empat tahun sebelum terhitung masa pensiun. Namun faktanya tidak sedikit pensiunan ASN yang tingkat kesejahteraannya menurun setelah memasuki masa pensiun.
“Beruntung bagi ASN yang memiliki hobi tertentu atau keahlian profesional, biasanya lebih mudah menyesuaikan diri dalam menghadapi hari tua,” ucap Andap di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Menurut Sekjen Kemenkumham, di masa pensiun, seharusnya beban hidup ASN lebih ringan, karena sudah terbebas dari belenggu pekerjaan yang sarat menyita waktu. Tetapi ironisnya, ditengah masyarakat kita pada umumnya tidak demikian.
“Justru mereka malah dibebani pikiran yang berat, seperti beban ekonomi dan gaji pensiunan yang kecil,” imbuh jenderal bintang tiga ini.
Materi kegiatan yang dihelat selama dua hari ini terdiri dari succsess story, program pencerahan, orientasi kewirausahaan, dan pemberian motivasi. Di hari pertama dilakukan pemberian pembekalan oleh Ketua Yayasan Pensiunan Pengayoman Kemenkumham, motivator/psikolog/rohaniawan, serta narasumber dari Badan Kepegawaian Negara, PT. Tabungan Asuransi Pensiun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan PT. Tabungan Perumahan Rakyat.