Dalam akun TikTok @Mari Ngaji, Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali M Dai menceritakan, yang diberi kuasa oleh pendiri NII SM Kartosoewirjo untuk mendirikan Komandemen Wilayah adalah Abdul Fatah Wira Nagapati.
"Jadi kata Abdul Fatah Wira Nagapati, saya diberi yang kuasa oleh Kartosoewirjo untuk mendirikan KW. Atas kuasa yang diberikan Kartosoewirjo saya mendirikan 6 KW," kata Athian.
Enam KW yang dimaksud, KW 1 Jawa Barat, KW 2 Jawa Tengah, KW 3 Jawa Timur ditambah Kalimantan, KW 4 Sulawesi, KW 5 Aceh dan KW 6 Palembang. Lantas KW 9 siapa yang mendirikan?
"Itu 6 KW yang saya dirikan, kalau KW 9 itu siapa yang dirikan? Siapa yang membikin KW 9, kata dia (Abdul Fatah) saya yang punya kuasa mendirikan KW ini, berarti bukan NII ini," ucap Athian menirukan ucapan Abdul Fatah.
Lantas berceritalah Abdul Fatah, ketika Kartosoewirjo itu sudah terkepung di hutan dan sakit-sakitan, banyak orang-orang Kartosoewirjo yang merasa akan dihabisi.
BACA JUGA: Siapa di Balik Al Zaytun? Iman Supriatno Tegas Seret Hendropriyono dan Moeldoko?
Salah seorang kaki tangan Kartosoewirjo namanya Adah Jaelani turun gunung.
Adah menyerahkan diri dan menyatakan tobat kembali ke NKRI di depan Kodam III Siliwangi. Adah membuat pernyataan tertulis yang ditandatangani di atas materai, dengan banyak saksi.
Dokumen itu diserahkan Abdul Fatah Wira Nagapati kepada KH Athian, dalam bentuk potocopyan.
"Adah Jaelani ini menurut NII Kartosoewirjo penghianat, tapi menurut pihak lain ini bisa jadi pahlawan," kata Athian.
Selanjutnya Adah ditarik ke Jakarta, kehidupannya berubah mapan, berkat usaha minyak dan sebagainya. Namun Adah dikondisikan untuk membentuk NII KW9, lalu KW9 dipimipin Adah.
"Itu NII gadungan, ajarannya belum sesat. NII KW 9 mulai sesat ketika pimpinan NII KW9 diserahkan sepenuhnya Adah kepada Panji Gumilang,"
"Dia memimpin itu dibai'at oleh Adah, dia bukan orang NII, dibaiat oleh Adah untuk memimpin NII KW9. Adah saat itu jadi penasehat presiden di negara NII," ungkapnya.
Nah ketika dipimipin Panji Gumilang ini mulailah ajaran sesat. Karena Panji Gumilang ini sebelumnya sudah pengikut ajaran Isa Bugis. Konon waktu di Malaysia gabung dengan Darul Arqam (jihad dalam melakukan pengorbanan jiwa dan harta dari anggota atau pengikutnya).
"Saya waktu itu bersama teman-teman di forum ulama, para ulama mulai memahami," kata Athian.***