Menurut Kemlu RI, Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama.
"Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab," sambungnya.
Dalam aksinya, dikatakan bahwa protesnya dilakukan untuk Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
Sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait ikut mengecam pembakaran Alquran.
Terlepas kecaman dari berbagai negara, ancaman terhadap nyawanya itu yang membuat Paludan lebih takut.
BACA JUGA:Kisah Penghina Nabi. Usai Dikubur, Pagi Mayatnya di Atas Tanah. Akhirnya, Dibuang
Mila, Prancis
Seorang gadis Prancis membuat gempar dan geram umat Muslim di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Dengan dalih membela kebebasan berbicara, gadis muda bernama Mila Orriols itu bahkan membuat buku yang secara terang-terangan menghina Islam.
Sejak usia 16 tahun ia sudah menghina agama Islam. Bermula dari komentar provokatif tentang agama yang memicu kemarahan sejumlah pihak.
Namun hidup Mila pun sekarang sudah tidak nyaman dan leluasa lagi.
Mila ditempatkan di bawah perlindungan polisi bersama keluarganya dan dipaksa pindah sekolah. Mila mengaku menyesal dan sekarang ini ingin hidup normal kembali.***