Kembali ke GPIB Maranatha Pangkalpinang sebagai gereja awal pengembangan agama Protestan di pulau Bangka, dan ada peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 23 Januari 1955, yaitu Jemaat yang berasal dari suku Batak di Pangkalpinang mendirikan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Peresmian HKBP dilakukan oleh Pendeta A. Pardede, Pagaran HKBP Palembang. Masyarakat yang berasal dari suku Batak banyak yang berdomisili di Pangkalpinang dan umumnya di pulau Bangka, karena berprofesi sebagai karyawan perusahaan Timah dan menjadi guru serta berbagai profesi lainnya. Pada saat peresmian, juga dilakukan pelantikan wakil guru Huria St. H. Hutabarat dengan 2 (dua) orang Sintua, yaitu St. BM. Siregar dan St. J. Sihombing, dengan jumlah jemaat pada waktu itu berjumlah 17 (tujuh belas) kepala keluarga, dan untuk acara kebaktian masih tetap dilaksanakan di GPIB Maranatha, sampai diresmikannya Gereja HKBP yang terletak di Jalan Wim Tamawiwi atau di belakang Rumah Sakit Kartini (sekarang Hotel Jatiwisata Pangkalpinang) pada tanggal 31 Juli 1960.
BACA JUGA:Sejarah Hubungan Antar Etnik di Bangka (Bagian Dua)
Sepanjang usianya, gedung gereja GPIB Maranatha telah mengalami pengembangan (perluasan). Pada Tahun 1973 dilakukan penambahan teras ke bagian depan dan perpanjangan ruang Gereja ke bagian belakang, selanjutnya pada Tahun 1981 dilakukan perluasan ke samping kiri, kanan dan belakang gereja dengan tetap memelihara ciri khasnya sebagai Gereja Menara Jam. Luas keseluruhan gedung gereja sekarang adalah 380,80 m², dan dapat menampung jemaat sekitar 200 (dua ratus) orang. Pada bulan September 2013 kembali dilakukan pembangunan 2 lantai gedung pada sisi Timur dan sisi Utara Gereja yaitu untuk ruangan serbaguna dan rumah Pastori (pendeta).
BACA JUGA:Sejarah Hubungan Antar Etnik di Bangka (Bagian Tiga)
Disamping Pendeta pertama J.N. Beiger, Pemerintah Belanda juga kemudian menempatkan beberapa pendeta untuk melayani, mengurus Jemaat GPIB “Maranatha” Pangkalpinang, berturut-turut beberapa pendeta yang pernah bertugas melayani jemaat di GPIB Maranatha adalah, Pendeta Oranje, Pendeta Lawalata, Penatua Pasalbessy, Pendeta Siswabessy, Pendeta Kaihatu dan setelah kemerdekaan berturut-turut yang menjadi pendeta adalah Pendeta Z. Pattinama (tahun 1957-1973), Pendeta F.J. Latumaerissa (tahun 1973-1983), Pendeta P.E. Linggar (tahun 1983-1987), Pendeta B. Simon Binadji, B.Th. (tahun 1987-1993), Pendeta L. Tiwow, S.Th. (tahun 1994-1995), Pendeta M.S. Kapoh, S.Th. (tahun 1996-1999) dan Pendeta P. Lumban Gaol, S.Th. (tahun 1999-2005, Pendeta Egbert Parasian Sihombing, S.Th (tahun 2005-2009), Pendeta Dra. Ivonne Diana Taroreh Loupatty, M.Min, Pendeta Salmon A.J. Bawoles.Th.Min. Kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh GPIB “Maranatha” Pangkalpinang sekarang ini adalah Ibadah umum setiap hari Minggu, Ibadah PA/PT (sekolah Minggu dan remaja) setiap hari Minggu, Ibadah keluarga setiap hari Rabu, bertempat di rumah warga secara bergiliran, Ibadah PW (Persatuan Wanita), bertempat di Gereja atau di rumah anggota PW secara bergiliran, Ibadah GP (Gerakan Pemuda) setiap hari Sabtu di Gereja atau di rumah anggota GP secara bergantian, Ibadah PKB (Persekutuan Kaum Bapak) sekali dalam sebulan, pada hari Sabtu yang dilaksanakan di rumah anggota PKB secara bergantian (Habis).