ANGGOTA Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen terus mendorong agar percepatan migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) bisa segera terealisasi secara merata di seluruh daerah Indonesia. Ia berharap, masyarakat bisa mendapatkan layanan siaran TV yang berkualitas kedepannya.
Oleh karenanya, politisi PDI Perjuangan ini berharap peralihan TV menuju digitaliasasi ini bisa segera terealisasi dan rampung secepatnya.
"Tentu saja pemerintah ini adalah pelayan masyarakat dan pemerintah ini punya target mau memberikan kualitas siaran TV baik gambar maupun suaranya yang maksimal itu saya pikir menjadi target dari pada pemerintah," ujar Rudi, Selasa (30/5/2023).
Rudi menuturkan, bahwa pelaksanaan ASO menjadi terhambat karena terkendala di lapangan, mulai dari sosialisasi hingga distribusi set top box (STB) gratis.
"Cuma memang pelaksanaan di lapangan sosialiasinya tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan, kadang-kadang masyarakat kurang perhatian juga. Distribusinya juga kadang-kadang menjadi kendala juga," tambah dia.
Rudi menyarakan bahwa program ASO bisa segera dilanjutkan. Namun dengan menyiapkan solusi dalam pelaksanaan di lapangan. Salah satunya, menyediakan STB gratis yang cukup, sehingga keluhan masyarakat bisa terselesaikan.
"Saya sarankan kepada pemerintah, kita jalankan saja tetapi pemerintah itu betul-betul menyiapkan set top box yang cukup, kalau perlu berlimpah lebih dari yang ditargetkan itu," ujarnya.
"Kalau ada masyarakat yang belum tersosialisasi tetapi ada solusinya bahwa mereka datang ke suatu titik untuk bisa mendapatkan STB itu, langsung kita pasang, dan selesai lah ini semua," tambah Rudi.
Dalam mewujudkan hal ini, tentu saja Rudi sangat berharap kerjasama yang baik oleh seluruh stakeholder salah satunya di Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini, baik pemerintah daerah maupun provinsi, dan tentu saja dengan terus berkordinasi ke pemerintah pusat.
"Saya berharap analog switch off ini betul-betul bisa direalisasikan kepada seluruh masyarakat, sehingga bisa menikmati siaran TV digital secara merata, tidak ada gangguan di lapangan untuk dalam hal menonton TV
"Untuk itu, harapan saya kerja sama atau gotong royong kita semua untuk menyelesaikan ini dengan secepat-cepatnya," harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Babel, Imam Ghazali mengatakan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi.
Kata dia, jika masih menggunakan TV analog yang menggunakan sistem frekuensi, hak masyarakat mendapatkan informasi menjadi terhambat. Sehingga percepatan ASO diharapkan segera terealisasi secara tuntas.
"Saya harapkan Presiden Joko Widodo terus meningkatkan proses peralihan dari analog ke digital itu. Dengan ASO berjalan, masyarakat di daerah menerima sebaik mungkin tontonan-tontonan yang seharusnya menjadi hak mereka untuk menerimanya," ungkap Imam.