Secara matematis, suara Anies membulat sendiri tanpa pembagi. Sementara 2 kandidat lainnya terpecah dan terbagi. Kecuali untuk kader dan simpatisan partai yang militan.
***
Sekarang ini, --dengan tanpa maksud mengabaikan Prabowo-- antara Anies dan Ganjar, masih terasa berimbang.
Itu pula sebabnya, posisi nilai tawar Calon Wakil Presden (Cawapres) menjadi tinggi.
Anies dan partai partainya tentu paham, untuk Jawa Tengah mengarah ke Ganjar. lalu bagaimana dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang suara kedua wilayah itu sangat signifikan menentukan kemenangan?
Nah, posisi Cawapres itu menjadi seksi.
Hitung-hitungan harus matang, karena salah langkah berarti rasa-rasa bakal kalah terasa di awal kontestasi.
Itu sebabnya, nilai Khofifah --Gubernur Jawa Timur-- dan Ridwan Kamil --Gubernur Jawa Barat-- menjadi demikian seksi dan digadang-gadang.