BELUM putusnya titipan doa ke Bibik Jamilah beberapa hari lalu, ternyata membuat Bujang PeDe lagi berpikir keras. Ia berharap agar doa yang bisa dititipkan ke sepupu Emak yang akan berangkat ke tanah suci itu bisa dibuat sesingkat dan sesimpel mungkin, sehingga mudah diingat, mudah diucapkan, dan mudah dipahami maksudnya.
Dari sinilah timbul ide Bujang PeDe untuk merancang doa sendiri, konsep sendiri, lalu diantar diam-diam ke rumah Bik Jamilah.
Intinya menurut Bujang, dia siap dijodohkan oleh Emak dengan siapa saja, yang penting dengan Maysaroh. Lho.
''Tuhan, kabulkanlah doa Ayuk Sepupuku Saijah..
Agar kiranya anaknya Bujang segera menemukan jodohnya...
Siapapun yang penting wanita terbaik di kampung kami..
Dan melihat di kampung saat ini, tampaknya Maysaroh lah
gadis terbaik untuk anak Ayuk Sepupuku Saijah itu..
Tuhan, sekiranya Maysaroh memang jauh untuk berjodoh
dengan Bujang, maka dekatlah..
Sekiranya Maysaroh memang bukan jodoh Bujang,
Tolong dirubah Tuhan.. jadikanlah dengan Bujang saja..
Kalau memang Maysaroh ada jodoh lain selain Bujang,
Batalkan saja... Ya Tuhan..
Kabulkanlah doa Ayuk Sepupuku ini..''